5 Fakta Seram Ndalem Kalitan, Rumah Keluarga Soeharto di Solo yang Berusia Ratusan Tahun

Ndalem Kalitan ada di Solo, Jawa Tengah. Rumah ini adalah milik keluarga Soeharto. Ndalem Kalitan dibangun pada tahun 1789 oleh Pakubuwono X yang kemudian dihibahkan kepada Ratu Alit. Ndalem Kalitan pun akhirnya dibeli oleh mertua Soeharto, Pangeran Sumoharyomo, ayah Tien Soeharto.

Kabarnya saat ini setelah Soeharto dan Tien meninggal dunia, rumah Ndalem Kalitan sudah tak berpenghuni. Menurut cerita yang berkembang, bangunan itu memiliki kesan yang cukup angker. Berikut 5 fakta menyeramkan tentang Ndalem Kalitan. 

Bunyi Gamelan di Malam Hari

Ndalem Kalitan mengusung desain rumah tradisional Jawa. Karena budaya Jawa sangat erat, maka di rumah itu pun terdapat seperangkat alat musik gamelan yang disimpan di sebuah ruangan di dalam rumah. Kabarnya gamelan-gamelan itu sering terdengar seperti ada yang memainkan di malam hari.

Padahal saat bersamaan tidak ada satu orang pun di dalam rumah kecuali penjaga rumah. Bunyi gamelan biasanya terjadi pada pukul 2 dini hari. Karena bunyi gamelan sering terdengar maka si penjaga rumah sudah tidak takut dengar suara misterius itu.

Orang Dipindahkan Ketika Sedang Tidur

Suatu hari ada orang yang datang ke Ndalem Kalitan milik keluarga Soeharto itu. Saat berada di dalam rumah, orang itu hanya tidur sebentar sambil duduk di kursi. Namun saat orang itu bangun dia sudah berada di ruangan yang berbeda. Diduga ada sosok gaib yang memindahkan orang itu saat tidur.

Listrik Mendadak Mati

Kejadian aneh lagi juga pernah terjadi. Ceritanya salah satu penjaga rumah menjajal senapan angin setelah diperbaiki. Ia menembak burung yang ada di dalam rumah dengan senapan tersebut. Setelah burung itu ditembak, mendadak listrik di rumah mengalami masalah dan tiba-tiba mati.

Petugas PLN pun datang ke rumah itu untuk memperbaiki listrik. Namun ketika dicek listrik rumah tidak bermasalah. Tak berselang lama listrik pun kembali nyala seperti biasa Diduga hal ini ada kaitannya dengan kematian burung yang ditembak itu.