Setiap tanggal 1 September diperingati sebagai hari lahirnya Polisi Wanita atau Polwan. Tahukah kamu sejarah Polwan pertama di Indonesia? Awal mula Polwan terbentuk diawali dengan masa pasca penjajahan atau agresi militer Belanda sehingga terjadi gerakan pengungsian di wilayah Indonesia. Pria, wanita, hingga anak-anak meninggalkan rumah demi selamatkan diri mencari tempat yang aman.
Dilansir dari Tribunnews, pengungsian yang terjadi di banyak wilayah Indonesia ternyata menimbulkan sebuah masalah baru yakni kriminalitas. Jadi banyak penyusup atau penjahat yang masuk ke wilayah pengungsi tersebut. Para wanita dan anak-anak merasa risih jika mereka harus digeledah oleh Polisi pria.
Polisi di Indonesia atau Polri sudah resmi terbentuk pada 1 Juli 1946. Jadi bila para wanita dan anak-anak tidak mau diperiksa oleh Polisi pria ketika memasuki daerah, maka Polisi meminta bantuan istri-istri mereka untuk melakukan pemeriksaan.
Pada 1 September 1946 diputuskan adanya pendidikan kader Kepolisian khusus wanita untuk tingkat Perwira Angkatan 3 di Bukittingi, Sumatera Barat dengan jumlah 50 orang siswa. Dari 50 orang siswa hanya lulus 6 orang yang akhirnya menjadi anggota Polwan pertama.
Keenam orang itu adalah Nelly Pauna Situmorang, Djasmainar Husein, Rosmalina Pramona, Maria Mufti, Rosnalina Taher, dan Dahniar Sukotjo. Penampilan keenam Polwan itu memang berbeda dibandingkan dengan Polwan-Polwan saat ini, mulai dari segi usia hingga seragam yang digunakan.