Upaya yang dilakukan Pemprov Kaltara yaitu melalui program Pelatihan, Fasilitasi Uji Kompetensi, dan Sertifikasi Tenaga Kontruksi. Program tersebut digalakkan oleh DPUPR-Perkim Provinsi Kaltara.
Selain itu, DPUPR-Perkim Provinsi Kaltara juga menggandeng lembaga perguruan tinggi yang mencetak lulusan teknik. Beberapa perguruan tinggi tersebut seperti Universitas Kaltara (Unikaltar) Tanjung Selor, Universitas Borneo Tarakan (UBT), dan Politeknik Negeri Nunukan.
Informasi Terkait PLTA Kayan
Menjadi yang terbesar di Indonesia, pembangunan PLTA Kayan memang membutuhkan banyak tenaga kerja. Pembangkit listrik tenaga air ini akan membendung salah satu sungai terbesar di Kaltara, yakni Sungai Kayan.
Sungai Kayan memiliki panjang sekitar 576 Km dengan luas daerah aliran mencapai 36.993,71 kilometer persegi. Air listrik di Sungai Kayan menyimpan potensi energi besar, sehingga PLTA Kayan dipastikan dapat memasok kebutuhan listrik di Kalimantan.
Kapasitas PLTA Kayan yang sebesar 9.000 MW akan ditopang oleh lima bendungan. Masing-masing bendungan memiliki kapasitas listrik yang berbeda. Kelima bendungan Kayan akan dibangun secara bertahap. Dimulai dari bendungan Kayan 1 yang memiliki kapasitas 900 mw.
Setelah bendungan 1 selesai, akan diakukan pembangunan selanjutnya oleh PT Kayan Energi Hidro, 1.200mw, (kapasitas bendungan Kayan 2). Jika tahap bendungan Kayan 2 selesai, bendungan 3 dan 4 mulai dikerjakan dengan kapasitas yang sama, masing-masing 1.800 megawatt. Setelah itu dibangun bendungan 5 dengan kapasitas 3.200 megawatt mw.
Untuk membangun PLTA terbesar di Indonesia, pemerintah didukung oleh China. MoU juga telah ditandatangani oleh pihak-pihak yang terlibat dalam pembanguna PLTA Kayan, baik dari Power China, PT Adhi Karya dan PT Pelindo IV.