PLTA Kayan, Terobosan Energi Terbarukan

PLTA Kayan, Terobosan Energi Terbarukan

Kebutuhan manusia akan energi semakin meningkat seiring dengan teknologi yang semakin maju. Menjawab tantangan tersebut PLTA Kayan muncul sebagai sumber energi terbarukan.

PLTA Kayan Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Indonesia

PLTA Kayan Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Indonesia Gambar PLTA terbesar (bettermeetsreality.com)

Selain bermanfaat bagi kebutuhan hidup sehari-hari manusia, pemanfaatan air dapat efektif sebagai penghasil energi terbarukan yang memiliki banyak manfaat. Efisiensi, ramah lingkungan, dan tidak ada adalah beberapa keunggulan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Lalu apakah ada dampat dari PLTA itu sendiri? Apakah berpengaruh dengan memberikan listrik air di sungai? Belum ada riset yang meneliti tetang dampak lingkungan terkait adanya PLTA, namun dengan adanya PLTA malah manusia harus lebih menjaga kelestarian air. 

Pemanfaatan air sebagai sumber energi terbarukan, ternyata juga harus diiringi dengan peletarian terhadap air. Perlu adanya kesadaran dalam menjaga sumber air yang ada di muka bumi. 

Pencemaran lingkungan dan pembuangan limbah sembarangan tetap harus dijaga bersama. Karena air yang terkontaminasi bahan kimia, secara teknis dapat menyebabkan kerusakan pada mesin PLTA.

Tubin yang berfungsi sebagai pengubah energi air menjadi energi listrik adalah yang paling terdampak air yang tercemar. Baling-baling turbin dapat mengalami korosi ketika terus menerus terpapar air yang tercemar.

Turbin adalah salah satu mesin di dalam sistem PLTA yang menyalurkan energi dari aliran air, dan kemudian menggerakkan baling-baling yang ada di dalam mesin turbin. Baling-baling tersebut kemudian akan menggerakkan rotor yang akan membangkitkan sumber energi listrik.

Energi adalah aset berharga di masa depan. Meskipun PLTA bukankah terobosan baru dalam sistem energi di Indonesia, namun PLTA Kayan tetap membawa harapan lebih. Berikut fakta-fakta menarik seputar PLTA Kayan.

Ilustrasi Cara Kerja PLTA bekerja (ytimg)

1. Siap Suplai Listrik Ibu Kota Baru

Ibu kota baru sudah resmi diumumkan oleh pemerintah, hal tersebut kemudian memunculkan pertanyaan terkait dengan kesiapan pemerintah. Apakah pemerintah sudah siap dengan infrastruktur pendukung ibu kota baru? 

Meskipun banyak banyak pihak yang meragukan pemindahan ibu kota ke Kalimantan, namun nampaknya pemerintah sudah mempersiapkan matang-matang terkait beberapa infrastruktur pendukung, termasuk pembangkit listrik. 

Lokasi ibu kota baru di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, ditargetkan akan menjadi konsumen listrik PLTA Sungai Kayan di Kalimantan Utara (Kaltara).

Rencana tersebut bukanlah isapan jempol semata, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dilansir dari era.id (5/9/2019), mengatakan jika Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah melakukan analisis matang terkait dengan suplai energi ibu kota baru. 

"Nanti (PLTA) Sungai Kayan bisa menghasilkan (listrik) cukup besar, yang tidak terlalu jauh dari Kalimantan Timur. Jadi, menurut saya sudah terkalkulasi," kata Moeldoko.

Pembangunan PLTA Kayan sebenarnya sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelum beredarnya isu mengenai pemindahan ibu kota. Pembangunan PLTA Kayan sendiri xsudah sudah medapatkan lampu hijau pemerintah sejak penandatanganan kontrak kerja sama antara PT Kayan Hidro Energi dan Powerchina International Group pada tanggal 31 Oktober 2018.

Pembangunan PLTA Kayan dapat dilakukan setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT PT Kayan Hydro Energy (pihak pembangun PLTA) dengan PT Adhi Karya dan PT Pelabuhan Indonesia IV di Kantor Staf Presiden (KSP) pada 15 Agustus 2019. 

2. Menghasilkan Energi 9.000 megawatt MW,

PLTA Kayan memanfaatkan potensi energi dari Sungai Kayan Kalimantan Utara dan baru mulai dibangun pada akhir tahun 2019. Mega proyek tersebut ditargetkan dapat menghasilkan energi listrik dengan kapasitas 9.000 MW atau megawatt.

Pembangunan PLTA Sungai Kayan akan dibangun secara bertahap dan dimulai pada tahun 2019. Pada tahap konstruksi pertama, PLTA Kayan 1 akan ditargetkan menghasilkan kapasitas listrik sebesar 900 MW.

Setelah PLTA Kayan 1 dibangun dan beroperasi, target selanjutnya PT Kayan Energi Hidro, 1.200 MW, pada PLTA Kayan 2. Selanjutnya pembangunan akan berlanjut hingga PLTA Kayan 5.

Untuk melakukan pengerjaan pembangunan PLTA tahap 1 hingga tahap 5, diproyeksi menghabiskan waktu 25 tahun dan membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Dibutuhkan dana sebesar US$ 27 miliar untuk membangun PLTA Kayan.

PLTA Kayan yang ditargetkan berkapasitas listrik 9.000 megawatt, dihasilkan melalui lima bendungan yang dibangun secara bertahap. Kapasitas tersebut membuat PLTA Kayan menjadi yang terbesar di Indonesia.

Bendungan pertama ditargetkan menghasilkan listrik 900 megawatt, bendungan kedua 1.200 megawatt, bendungan ketiga dan keempat masing-masing 1.800 megawatt, dan bendungan kelima 3.200 megawatt.

3. Memasok Listrik ke Malaysia

Fakta menarik lainnya, selain dapat memasok listrik ke ibu kota baru dan sebagai pembangkit listrik terbesar di Indonesia dan Asia, PLTA Kayan kabarnya juga akan mengekspor listrik ke luar negeri.

PLTA di Sungai Kayan tersebut diprioritaskan akan menyuplai listrik untuk kawasan industri di Kalimantan Utara, yaitu di Tanah Kuning. Pembangunan kawasan industri sendiri masuk dalam perencanaan tiga pembangunan prioritas pemerintah di Kalimantan. 

Perlu untuk diketahui, tiga Proyek Strategis Nasional Pemerintah di Kalimantan di antaranya PLTA Sungai Kayan, kawasan industri, dan pembangunan pelabuhan terbesar di Indonesia.

Terkait dengan pemasokan listrik dari PLTA Kayan, PT Kayan Hydro Energy saat ini sudah menandatangani nota kesepakatan dengan PT PLN (Persero). Perjanjian kesepakatan tersebut berisi aturan penjualan listrik ke industri dan konsumen umum.

PLTA terbesar tersebut akan mensuplai pasokan listrik di kawasan industri smelter yang diprediksi akan banyak. Smelter adalah pengolahan barang tambang untuk memberikan nilai yang lebih, program tersebut sebagaimana dicanangkan oleh pemerintah.

Pembangunan PLTA Sungai Kayan adalah jawaban dari krisis energi dan krisis lingkungan  yang ada, maka dari itu pembangunan tersebut perlu untuk didukung, dan juga diapresiasi. Sebagaimana diketahui bumi yang menyimpan kekayaan energi lambat laun berkurang.

Isu global warming atau efek rumah kaya juga menjadi perhatian global saat ini. Maka dari itu PLTA Kayan menjawab tantangan masa depan, dengan menghadirkan tren pemanfaatan air untuk digunakan, dan guna mencukupi kebutuhan energi bagi masyarakat Indonesia.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"