Sepuluh hari selang erupsi freatik pada Jumat (11/5/2018) lalu, Merapi kembali erupsi freatik lagi pada Senin (21/5/2018) ini. Letusan freatik hari ini tercatat sebagai letusan ketiga selama sepuluh hari terakhir.
Dua kali letusan freatik terjadi pada waktu yang relatif berdekatan, yakni pada dini hari sekitar pukul 01.25 WIB dan pagi hari pukul 09.39 WIB.
https://t.co/cClzxKDGGG #merapierupsifreatik pic.twitter.com/9KXokEWUyK
— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) May 21, 2018
Letusan pertama di hari ini memiliki skala yang lebih kecil dari yang terjadi sebelumnya, yakni selama 19 menit dengan tinggi kolom 700 meter dengan angin yang mengarah ke barat daya. Sementara letusan keduanya punya durasi 6 menit dan tinggi kolom mencapai 1.200 meter dari puncak Merapi.
10.25 Visual kawah #merapi saat kejadian erupsi freatik #merapi pagi ini jam 09.38 WIB dengan tinggi kolom letusan 1200 m arah condong ke barat. Status NORMAL. pic.twitter.com/qDFJopDzDF
— BPPTKG (@BPPTKG) May 21, 2018
Hanik Humaida, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan terhitung sejak Merapi meletus pada 2010 lalu, letusan freatik di Merapi telah terjadi 9 kali.
Ia menambahkan letusan yang terjadi 10 hari belakangan adalah letusan yang terjadi akibat pemanasan air yang terjebak di dalam gunung dan menjadu uap panas. Demikian, letusan ini bukanlah letusan magmatik. Namun selanjutnya, letusan magmatik mungkin terjadi setelah letusan freatik ini.
Akan tetapi sampai saat ini belum bisa menangkap adanya sinyal-sinyal letusan magmatik.