Seorang masinis bernama Suhadi Tri Apriyanto mendapatkan banyak pertanyaan dari warganet terkait alasan kenapa kereta api tidak bisa mengerem mendadak saat melintasi pintu perlintasan, dimana di perlintasan itu ada sebuah kendaraan yang mati mesin atau mogok. Hal itu membuat kereta mengalami kecelakaan.
Masinis ini mengatakan lewat kanal YouTube pribadinya Mas Masinis, bahwa banyak faktor yang membuat kereta tidak bisa berhenti mendadak saat sedang berjalan. Tentu kereta berbeda dengan mobil atau motor yang saat berjalan bisa direm mendadak dan berhenti.
“Faktor yang mempengaruhi kenapa kereta nggak bisa mengerem mendadak adalah berat dan panjang kereta, semakin berat kereta maka semakin sulit untuk mengerem mendadak. Karena saat kereta berjalan dengan kecepatan 90 – 100 kilometer per jam dibutuhkan jarak 750 meter untuk proses pengereman sampai berhenti,” ujar Suhadi.
Masinis ini juga menjelaskan bahwa di lokomotif kereta ada beberapa jenis rem salah satunya rem emergency atau rem darurat yang sebenarnya bisa saja digunakan agar kereta berhenti mendadak. Namun risiko jika menggunakan rem itu sangat riskan dan bisa membahayakan penumpang.
“Kereta menggunakan rem udara, kalau pengereman nggak bisa bareng bisa membuat roda tergelincir dan kereta anjlok. Masinis juga pasti akan menghindari pakai rem emergency demi keselamatan penumpang,” tambah Suhadi.
Ada juga masinis lain yang berpendapat. Misalnya seorang masinis melihat ada kendaraan mogok atau berhenti di pintu perlintasan kereta api, maka dia tidak akan memilih berhenti dan tetap saja berjalan meski kendaraan bisa tertabrak kereta. “Kalau ngerem mendadak yang parah malah penumpang kereta yang jumlahnya ratusan dibandingkan berapa orang di kendaraan itu,” jelas masinis tersebut.