Profesi tukang pasang kapal laut memang menjadi pekerjaan yang jarak diketahui banyak orang. Biasanya terkait kapal laut, pekerjaan seperti nahkoda, anak buah kapal (ABK), dan kru kapal laut lainnya lebih sering diketahui orang dibandingkan tukang ikat tali kapal laut yang memiliki gaji cukup besar.
Menjadi tukang pasang tali kapal laut memang membutuhkan fisik dan ketelitian yang cukup baik. Bayangkan saja, ia harus mengikat tali kapal laut yang memiliki bobot sangat berat. Belum lagi dia harus mengikat tali supaya kapal tidak bergerak saat berada di pelabuhan.
Ternyata tukang pasang tali kapal memiliki kisaran gaji yang besar. Apalagi jika petugas itu sudah berpengalaman dan akan mendapatkan bayaran cukup besar. Kabarnya dalam sebulan mereka bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 19 juta per bulan.
Dilansir dari Boombastis, para juru tali kapal itu konon didominasi oleh pekerja asing. Hal itu juga diperkuat oleh pernyataan Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Perniagaan dan Kewirausahaan, Edy Putra Irawady dimana Indonesia sering mengimpor juru tali kapal karena minimnya sertifikat dalam profesi itu.
Karena tugas yang dilakukan cukup berat dan mempengaruhi nyawa banyak orang, memang profesi ini membutuhkan sertifikat. Para pekerja harus memiliki kualifikasi tinggi. Tapi tetap saja ada pekerja yang tidak memiliki sertifikat namun mendapatkan gaji yang lumayan karena di atas UMP, sekitar Rp 6 juta.
Tapi ada juga orang yang menjalani profesi ini namun bergaji sangat kecil karena jauh di bawah standar UMP. Biasanya para pengikat tali kapal ini bekerja sehari-hari di pelabuhan yang kecil, bukan pelabuhan besar yang biasanya menjadi tempat bersandarnya kapal laut besar hingga kapal pesiar.