Apa Itu Tutut? Jajanan yang Viral Setelah Dibeli Menteri Basuki

Apa Itu Tutut? Jajanan yang Viral Setelah Dibeli Menteri Basuki

Menteri Basuki mendampingi Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan kerja di sebuah pasar di Sukabumi, Jawa Barat. Kala itu Basuki membeli jajanan tutut atau keong sawah. Bahkan saat itu Jokowi tertarik untuk mencicipi tutut. Apa itu tutut? Apakah termasuk jajanan yang disukai banyak orang?

Jajanan Tutut merupakan jajanan yang sudah terkenal dan populer di Jawa Barat di tahun 1970-an. Keong sawah atau tutut merupakan sejenis siput air yang dijumpai dalam perairan tawar Asia Tropis seperti di sawah, aliran parit, dan danau. Keong sawah ini memiliki cangkang yang menyerupai keong mas, namun keong sawah memiliki cangkang berwarna hijau pekat.

Tutut memiliki kandungan gizi yang tinggi. Menurut Positive Deviance Resource Centre dengan besaran protein 12 persen, kalsium 217 mg, rendah kolestrol. 81 gram air, dalam 100 gram keong sawah. Kemudian tutut juga mengandung energi, protein, kalsium, karbohidrat, dan phosfor.

Tutut Jajanan Viral Setelah Dibeli Menteri Basuki (YouTube)

Kandungan vitamin dalam tutut mayoritas ada vitamin A,E, niacin, dan folat. Tutut ini mengandung zat gisi makronutrien dalam kadar yang cukup tinggi dalam tubuhnya. Berat daging satu ekor tutut mencapai 4-5 gram.

Tubuh tutut mengandung mikronutrien berupa mineral,kalsium yang dibutuhkan oleh manusia. Dengan pengolahan yang tepat tutut ini bisa jadi sumber protein hewani yang bermutu dengan harga yang jauh lebih murah daripada daging sapi, kambing, atau ayam.

Sebelum viral Basuki jajan tutut, banyak aksi viral yang dilakukan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu.  Misalnya topi Basuki yang jadi obrolan netizen. Saat melakukan pekerjaan meninjau proyek-proyek di kementerian PUPR, Basuki selalu mengenakan topi warna biru yang sudah lusuh. 

Ternyata topi itu menjadi salah satu topi kesayangan Basuki. Setiap ia melakukan kegiatan selalu mengenakan topi tersebut. Hal itu membuat ajudan Basuki kerap ditegur orang lain karena dianggap tidak memperhatikan Basuki. Sang ajudan mengatakan bahwa memang topi itu sering dicuci. Namun karena sering dipakai untuk melakukan kegiatan di luar membuat warna menjadi pudar belum lagi sering mendapat paparan sinar matahari.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"