Pengacara merupakan profesi yang banyak dijalani orang Batak . Pengacara-pengacara top Indonesia berasal dari suku Batak. Orang Batak dan pengacara adala dua hal yang selalu berkaitan. Lantas apa yang membuat orang Batak banyak yang jadi pengacara?
Hal ini terungkap saat Presiden Joko Widodo mengunjungi Kabupaten Samosir di Sumatera Utara pada tahun 2019 silam. Jokowi datang ke Kampung Tua Huta Siallagan. Saat berkunjung, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mendapatkan informasi kenapa orang Batak jadi pengacara.
Ternyata kampung itu sejak dulu adalah titik awal sejarahnya penegakan hukum di kawasan Samosir dan Sumatera Utara. Jokowi sempat bertemu dengan keturunan ke-17 Raja Laga Siallagan, Gading Jansen Siallagan sekaligus menunjukan sebuah batu yang disebut batu persidangan, situs yang ada di kampung tersebut.
Situs itu berbentuk meja dan kursi yang disusun seperti lingkaran, konon meja dan kursi itu adalah saksi pengadilan di kampung itu, dimana banyak penduduk pernah diadili karena melanggar hukum adat. Dalam proses persidangan adat itu, orang yang diduga lakukan kesalahan ditemani oleh penasehat yang lambat laun disebut sebagai pengacara.
Budaya Koyo juga terkenal di Sumatera Utara. Budaya ini disebut juga sebagai orang Batak yang suka bersilat lidah dan kebiasaan beragumen ketika sedang nongkrong dan membahas banyak hal. Pekerjaan pengacara identik dengan hal-hal tersebut makanya banyak orang Batak yang jadi pengacara.
Watak orang Batak yang dikenal pemberani dianggap cocok untuk modal sebagai pengacara karena bisa mempertahakan argument hingga berdebat dan beradu pendapat dalam persidangan.