6 Cara Mengatasi Anak yang Tantrum, Kunci Utamanya Parents Harus Tetap Tenang dan Berkepala Dingin

6 Cara Mengatasi Anak yang Tantrum, Kunci Utamanya Parents Harus Tetap Tenang dan Berkepala Dingin
Buku tentang cara menghadapi anak tantrum (istiana.sutanti.com)

2. Cobalah memberi balita kendali atas hal-hal kecil.

Tawarkan pilihan kecil seperti "Apakah kamu jus jeruk atau jus apel?" atau "Apakah kamu ingin menyikat gigi sebelum atau sesudah mandi?"

3. Jauhkan objek terlarang dari pandangan dan jangkauan.

Hal ini membuat risiko ia membanting dan melempar sesuatu menjadi kecil. Meskipun, hal ini tidak selalu memungkinkan, terutama di luar rumah yang lingkungannya tidak dapat dikendalikan.

4. Alihkan perhatian anak.

Manfaatkan rentang perhatian singkat si kecil dengan menawarkan sesuatu yang lain sebagai pengganti apa yang tidak dapat mereka miliki. Mulailah aktivitas baru untuk menggantikan aktivitas yang membuat frustrasi.

5. Bantu anak-anak mempelajari keterampilan baru.

Bantu anak-anak belajar melakukan sesuatu. Puji mereka untuk membantu mereka merasa bangga dengan apa yang dapat mereka lakukan. Juga, mulailah dengan sesuatu yang sederhana sebelum melanjutkan ke tugas yang lebih menantang.

6. Pertimbangkan permintaan tersebut dengan hati-hati ketika anak menginginkan sesuatu.

Ketahui batasan anak Anda. Jika kamu tahu anakmu lelah, ini bukan waktu terbaik untuk berbelanja atau mencoba melakukan satu tugas lagi.

# Cara Menghadapi Anak Tantrum

Cara paling mudah menghadapi anak tantrum adalah tetap tenang. Jangan memperumit masalah dengan rasa frustrasi atau amarahmu sendiri. Ingatkan dirimu bahwa tugasmu adalah membantu anak belajar tenang. Jadi kamu juga harus tenang.

Cara menghadapi anak tantrum (id.theasianparent.com)

Tantrum harus ditangani secara berbeda tergantung pada penyebabnya. Terkadang, kamu perlu memberikan penghiburan. Jika anak lelah atau lapar, inilah waktunya untuk tidur siang atau makan camilan. Di lain waktu, sebaiknya abaikan ledakan atau alihkan perhatian anak dengan aktivitas baru.

Jika amukan terjadi untuk mendapatkan perhatian orang tua, salah satu cara terbaik untuk mengurangi perilaku ini adalah dengan mengabaikannya. Jika amukan terjadi setelah anak ditolak, tetaplah tenang dan jangan memberikan banyak penjelasan. Lanjutkan ke aktivitas lain bersama anak saja.

Semoga artikel ini bermanfaat ya!



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"