Kesialan atau Kebetulan, Bagaimana Meyakinkan Manajer Saat Kamu Datang Telat

Jika setiap orang adalah variabel bagi seberapa sialnya orang dalam satu hari, satu juta di jalan raya adalah jumlah yang cukup untuk memberimu kesialan yang kebetulan mampir dan bukan kepada orang lain. Mengikuti prinsip probabilitas, pasti ada angka 6 yang muncul saat dadu dilempar pada x kali.

Semisal kamu sedang berangkat pagi hari, naik motor, kena tilangan karena lampu depan mati, lantas kehujanan, datang terlambat ke kantor, kena damprat dari manajer. Kamu mungkin akan bertanya kenapa yang di atas sana memberi kamu ujian. Apa salah dan dosa yang harus kamu tebus sehingga harus datang terlambat ke kantor.

Kalau sudah begini, otak akan berputar dengan kencang seperti angin puting beliung menggulung pemikiran-pemikiran yang lain, semisal konsentrasi berkendara, hanya untuk satu hal. Yakni bagaimana alasan yang bisa diberikan kepada manajer agar keterlambatan ini dapat dimaklumi.

Beberapa alasan biasanya segera merasuk. Seperti kamu bangun kesiangan, kena macet, motor mogok, ban picah, atau bahkan peliharaanmu lepas dan kamu harus mencarinya terlebih dahulu. Alasan klasik yang kadang seasli apapun kejadian tersebut, seorang manajer tidak begitu saja mempercayainya. Tentu karena alasan ini terlalu umum, seperti politisi yang berjanji mengentaskan kemiskinan yang akhirnya hanya untuk pribadi mereka masing-masing.