"Awalnya mau ke saya cuma saya dihalangin suami, tiba-tiba dari luar adik ipar saya masuk nanya ada apa ini langsung dihantam pakai gelas sampai luka robek pembuluh darah pecah," ungkap Eva miris.
"Habis itu kita ke rumah sakit visum dan lapor polisi, pelakunya ayah pengantin pria kabur sampai saat ini masih buron. Belum lunas dari totalan Rp 21,450 Juta, sisa Rp 8,450 Juta lagi kita tagih ke sana," jelasnya bingung.
Eva mengungkapkan bahwa tak ada tanggung jawab sama sekali dari pembayaran utang tersebut.
"Mereka kabur semua. Iya nggak ada di rumahnya sekarang kosong pertanggungjawaban pun tidak ada. Permohonan maaf tidak ada sama sekali. Tidak ada kabar. Iyah sudah capek sebenarnya," ucapnya pasrah.
Sebelumnya, memang ada jaminan dari pihak keluarga pengantin pria yang berupa emas. Tapi ternyata saat dicek, emas tersebut adalah palsu.
"Karena memang buat bayar ke kita nggak ada uang (ada jaminan). Iya, ketahuannya pas dijaminkan ke kita. Kita cek ke toko emasnya malah sama pengantin prianya. Ternyata bukan emas asli. Cuma aksesori nggak ada kadarnya. Yang beli ibunya pengantin pria mungkin si pengantin prianya juga nggak tahu kalau itu palsu," tuturnya.
Eva menuturkan acara pernikahan yang berujung penganiayaan pada vendor itu berlangsung pada 3 Maret 2024 di Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat. Eva saat ini merasa trauma, sedih dan syok karena ulah keluarga pengantin yang tidak bertanggung jawab.