Rucchi yang punya kelopak mata tunggal merasa disingkirkan. Semua orang menyebut adik perempuannya jauh lebih ca darinya. Wanita di sekitarnya juga terang-terangan memberi perlakuan yang berbeda antara Rucchi dengan adiknya. Misalnya, dengan memberi adik Rucchi permen sementara dirinya tidak dikasih.
"Seorang gadis membutuhkan kelopak mata ganda. Saya belum pernah melihat seorang gadis dengan monolid yang saya pikir cantik. Kelopak mata ganda itu indah. Kelopak mata ganda adalah standar kecantikan. Saya mengatakan ini lagi dan lagi," ungkap Rucchi
Rucchi akhirnya menjalani operasi kelopak mata ganda ketika dia berusia 18 tahun. Ketika itu, dia berharap ini bisa terjadi lebih awal. Hal tersebut yang juga membuat Rucchi mengizinkan Micchi melakukan prosedur oplas di usia 9 tahun. "Saya tidak ingin dia (Micchi) tumbuh dengan kompleks tentang hal itu; itu menjadi perhatian utama saya," sambungnya.
Walaupun operasi plastik bisa meningkatkan kepercayaan diri anak, namun seorang profesor psikologi anak dan body image mengungkapkan ada efek negatif yang muncul nantinya. Di mana, setelah satu prosedur dilakukan, mereka bisa melakukannya lagi karena menganggap operasi plastik ini bisa mengubah penampilan sesuai keinginannya.
"Misalnya, kamu memiliki gagasan yang lebih ambigu tentang citra ideal. Jadi mereka menjalani operasi plastik untuk lebih dekat ke citra idealnya. Citra itu mungkin berubah dari waktu ke waktu dan mereka perlu operasi lagi untuk membuatnya lebih dekat dengan citra ideal barunya. Kemudian mereka terjebak dalam lingkaran dan akhirnya tidak bisa berhenti melakukan operasi plastik," ungkap profesor Tomohiro Suzuki.
Analisis Tomohiro ini pun terbukti benar. Meski Micchi baru berusia 9 tahun dan baru saja menjalani operasi kelopak mata ganda, ibunya sudah berencana untuk mendorong putrinya untuk melakukan operasi plastik di hidung dan payudara ketika dia sudah dewasa nanti.