"Aku tidak mengerti tapi aku jadi cemas dan kewalahan hingga otakku tidak berfungsi dan aku kehilangan kesadaran beberapa detik dan (tes) berputar adalah yang paling sulit. Ketika aku bangun, kami ada di jalur lain karena instrukturnya mengambil alih setir dan aku sangat kesal hingga berakhir menangis dan pulang ke rumah," tambahnya.
Yang menyedihkannya lagi, Isabella sangat ingin mendapatkan SIM demi anaknya. Wanita 47 tahun itu mengaku ingin bisa mengantar anaknya ke universitas sekaligus berkunjung ke rumah saudara.
"Anak-anakku mungkin akan lulus tes sebelumku. Aku merasa ketinggalan," ungkapnya.
Baginya, menyetir mobil adalah pengalaman yang sangat traumatik. Hal itu membuatnya kehilangan kesadaran, sampai-sampai ia memutuskan untuk berkunjung ke dokter demi berkonsultasi soal keadaannya itu.
Namun, sang dokter pun tak bisa memberikan penjelasan soal alasan dari ketakutannya karena ia juga tak pernah mengalami kecelakaan.
"Mungkin aku meninggal dalam kecelakaan mobil di kehidupan sebelumnya, itu adalah satu-satunya penjelasan," tutur Isabelle.