"Pakaian dalam sama halnya dengan semua pakaian lainnya, karena pakaian dalam yang lama menyebabkan penumpukan bakteri di pakaian tersebut," kata Dr. Horton.
Lalu, seberapa sering kamu harus mengganti pakaian dalam dengan yang baru tergantung pada beberapa faktor berikut.
Pertama, kamu bisa cek pada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa pakaian dalam kotor. Secara umum, bisa saja bau, yang kedua ada noda, dan yang ketiga kulit kamu mengalami iritasi dari pakaian dalam. Ketiga tanda tersebut adalah tiga hal yang dapat memberi tahu kamu bahwa mungkin sudah waktunya untuk mengganti pakaian dalam.
Menstruasi dan keputihan yang berat adalah contoh pakaian dalam kotor. Meski beberapa orang mungkin memilih untuk memakai pembalut atau panty liner sebagai cara untuk mengatasi masalah ini, penggunaan yang lama dapat menyebabkan iritasi, jadi lebih baik kamu mengganti pakaian dalam lebih sering, sebagai gantinya.
Lebih lanjut, kamu mungkin biasanya mengenakan celana sekali sehari. Tapi ada beberapa hal yang mungkin membuat kamu harus mengganti celana dalam lebih sering. Misalnya setelah berolahraga.
Karena celana dalam berada di sebelah vulva, yang merupakan salah satu area paling sensitif di tubuhmu, jadi harus diganti setiap hari. Tidak seperti jeans yang mungkin bisa dipakai beberapa kali sebelum dicuci.
Kamu juga bisa memilih celana dalam yang longgar dan terbuat dari katun atau bambu sehingga kulit bias bernapas dan menyerap keringat agar semakin nyaman saat dikenakan.