Kamu dan pasangan sudah ngomongin soal pernikahan? Jangan buru-buru, gengs. Menikah butuh pertimbangan dan pemikiran yang matang, pastinya kamu hanya ingin menikah sekali saja seumur hidup, kan?
Sebelum mengiyakan ajakan pacar untuk menikah, kamu bisa menimbang-nimbang dan memperhatikan pasanganmu, meyakinkan dirimu, dan mengetahui apa sih alasan kamu untuk menikah?
Kalau hal-hal berikut jadi alasan kenapa kamu ingin menikah, sebaiknya tunda dulu, beri jeda, dan pikirkan lebih lanjut. Kalau kamu nggak menemukan solusinya, bisa datang ke konselor pernikahan untuk mendapatkan sudut pandang lain yang mungkin bisa membuka hati dan pikiranmu jadi lebih jernih.
Berharap dia berubah
Selama ini kamu sadar banget kalau pasangan suka kasar, nggak menghormatimu sebagai pasangan, suka melarang berlebihan, merendahkan, nggak tanggung jawab, dan suka berbohong. Tapi, mata kamu seperti tertutup dan tetap ingin menikah dengannya karena merasa dia akan berubah setelah kalian sah jadi suami istri.
Tahan dulu keinginan kamu untuk menikah! Jangan terlalu percaya diri kalau setelah menikah dia akan berubah. Belum tentu, malah bukan nggak mungkin kalau dia akan tetap sama seperti itu. Kalau berubah, mungkin kamu beruntung, tapi pikirkan juga bagaimana kalau dia nggak ada perubahan, apa kamu sanggup hidup dengan pasangan seperti itu?
Keluar dari masalah
Hubungan sudah mulai hambar, pasangan sudah nggak setia, atau banyak masalah yang kalian hadapi selama ini, kemudian kamu merasa kalau menikah akan membantu menyelesaikan masalah.
Kamu harus realistis kalau menikah bukanlah jalan keluar dari masalah. Malah setelah menikah, kamu harus siap menghadapi masalah baru. Jadi, tunda dulu impian menikahmu kalau alasannya ingin keluar dari masalah. Sebaiknya, selesaikan dulu masalahmu baru memikirkan pernikahan.
Kamu menikah karena kesepian
Jangan menikah karena kesepian, nggak bisa hidup sendiri, atau nggak bisa hidup tanpa orang lain di sisimu. Bisa jadi, alasan menikah karena hal ini kurang tepat, gengs. Bahagiakan dirimu sendiri terlebih dahulu, cintai diri sendiri, buatlah dirimu menjadi pribadi yang utuh. Setelahnya, kamu bisa mencari teman hidup yang sudah sama-sama siap, bahagia, dan utuh.
Teman dan keluarga sudah menyukai pasanganmu
Teman dan keluarga sudah cocok sama pasangan, tapi kamu sendiri masih ragu? Pendapat orang lain kadang memang dibutuhkan, tapi hanya kamulah orang yang tahu perasaan sendiri. Apa kamu sudah yakin dia akan jadi teman hidupmu, bagaimana bayanganmu menjalani hari demi hari sampai tua bersamanya?
Usia sudah cukup
Menikah bukan soal balapan, nggak perlu berpikiran untuk cepat-cepat. Meski semua teman atau saudara seumuran sudah menikah, bukan berarti kamu harus buru-buru. Pikirkan matang-matang dan jangan jadikan pernikahan hanya karena kamu malu belum menikah atau tertekan karena sering ditanya kapan nikah.
Ingin dinafkahi
Ya, salah satu tugas suami adalah menafkahi kamu. Tapi kalau yang kamu maksud hanya ingin dibiayai lantas kamu hanya ongkang-ongkang kaki, tunggu dulu deh! Kayaknya ada yang salah dengan alasanmu menikah.
Kalau kebetulan kamu dapat pasangan kaya raya yang memang nggak mengizinkanmu untuk kerja dan hanya diam di rumah saja, mungkin kamu sedang beruntung. Tapi bagaimana kalau kamu juga dituntut untuk melakukan hal-hal di luar prinsip atau ternyata kamu malah nggak boleh kemana-mana, dikekang, dan nggak bahagia.