Kamu sedang berada di usia rentang 20-an? Mungkin saat ini, kamu tengah kebingungan dengan banyak aspek di kehidupanmu, termasuk percintaan. Ternyata, menggalaukan soal percintaan di usia 20-an itu adalah hal yang wajar lho. Apa alasannya? Berikut menurut psikolog mengapa usia 20-an mudah galau karena cinta!
1. Kondisi Psikologis Usia 20-an
Saat di usia 20-an, ada berbagai kondisi psikologis yang menyertaimu. Melewati masa remaja, kamu bakal dituntut untuk menjadi orang dewasa. Hal ini tentunya bakal membutuhkan waktu buat beradaptasi. Menurut seorang psikolog, Erik Erikson, usia 20an merupakan fase keintiman vs isolasi. Apakah itu?
Dilansir dari Simply Psychology, tahapan ini berada di usia 18 hingga 40 tahun dimana kamu bakal memulai hubungan lebih dekat, atau mulai mencari hubungan yang bisa membawa komitmen dalam jangka panjang.
Sedangkan, jika di fase ini kamu menghindari keintiman, atau takut dengan komitmen dalam hubungan, hal ini pun membuat dirimu untuk mengisolasi diri dengan sekitar sehingga menimbulkan perasaan sepi dan depresi.
2. Tuntutan Lingkungan
Di samping urusan piskologis, saat berusia 20-an, kamu bakal merasa galau karena cinta menjadi faktor dalam lingkunganmu. Kondisi tuntutan masyarakat yang memberikan label bahwa usia 20-an sudah semestinya kamu menentukan dengan siapa kamu akan berumah tangga.
Belum lagi dengan banyaknya pertanyaan dari orang sekitar seperti, “kapan menikah” atau “sudah punya pacar atau belum”. Hingga menyaksikan orang-orang sekitarmu yang sudah menikah dan memiliki anak.
Apa yang Harus Dilakukan?
Untuk menanggapi kondisi ini, kamu harus tahu apa prioritas dalam hidupmu. Apakah menikah adalah hal utama atau mengembangkan karir dan cita-cita lain yang menjadi prioritas dalam hidup kamu sebelum menikah.
Janganlah berkomitmen jika belum yakin. Fokuslah dengan dirimu sendiri, kenali apa yang benar-benar jadi keinginanmu atau harapanmu saat menjalin hubungan yang serius.