Pelecehan seksual dapat terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja tanpa memandang kondisi, pakaian, usia, bahkan jenis kelamin korban. Meski wanita lebih rentan mengalami pelecehan seksual, namun bukan berarti laki-laki tidak berisiko mengalaminya.
Beberapa waktu lalu, media sosial bahkan diramaikan dengan banyaknya laki-laki yang mengungkapkan bahwa mereka pernah menjadi korban pelecehan seksual. Uh, ngeri!
Di Indonesia, kasus pelecehan seksual umumnya sering terjadi di transportasi umum, seperti bus, angkot, kereta, dan angkutan umum lainnya. Namun tak jarang juga korban mengalami pelecehan saat mengendarai sepeda motor pribadi.
Nah, untuk menghindari terjadinya pelecehan seksual di transportasi umum, coba lakukan tips sederhana berikut ini, ya!
1. Hindari tidur selama melakukan perjalanan
Ketika kamu tertidur, maka kamu tidak sadar atas apa yang terjadi di sekitarmu. Keadaan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya pelecehan seksual tanpa kamu sadari.
Nggak cuma itu, tertidur juga membuatmu kesulitan untuk melakukan perlindungan diri. Oleh sebab itu, cobalah untuk sebisa mungkin menahan rasa kantuk selama perjalanan.
2. Usahakan tidak sibuk menggunakan handphone dan headset
Terkadang orang naik angkutan umum sambil bermain handphone dan menggunakan headset untuk mendengarkan lagu atau menonton film agar tidak jenuh dan bosan selama perjalanan.
Namun, perlu dicatat bahwa kebiasaan ini dapat menurunkan kewaspadaanmu terhadap lingkungan sekitar. Kamu menjadi kurang peka atas apa yang terjadi di sekelilingmu dan sulit untuk mendeteksi hal yang mencurigakan di sekitarmu.
3. Ambil posisi duduk dengan posisi mengunci
Ketika duduk di angkutan umum, ambilah posisi duduk mengunci. Kamu dapat menggunakan tas, jaket, map, atau benda apapun yang bisa melindungi bagian dada.
Sementara itu, untuk melindungi tubuh bagian samping, seperti paha dan kemaluan, gunakan kedua tangan.