Dibayar Rp500 Ribu per Hari, Sopir Cantik Truk Pengangkut Batu Bara Ini Ingin Lanjutkan Cita-Citanya Jadi Pramugari

Dibayar Rp500 Ribu per Hari, Sopir Cantik Truk Pengangkut Batu Bara Ini Ingin Lanjutkan Cita-Citanya Jadi Pramugari

Sopir truk biasanya didominasi oleh laki-laki. Sebab, pekerjaan berat memang mayoritas dilakukan oleh laki-laki. Namun, lain halnya dengan wanita muda berusia 23 tahun ini. Namanya Sri Riski, warga Desa Penerokan, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi. Sejak 2019 lalu, dirinya sudah berprofesi sebagai sopir truk pengangkut batu bara dan dibayar Rp400-500 ribu per harinya.

Meski tidak lazim, saat ditemui ketika membawa sekitar 12 ton batubara di mobil truk warna kuningnya, tidak sedikitpun ia gugup atau khawatir menyetirnya. Diakui wanita yang akrab disapa Esi ini, terpaksa menjadi sopir truk batu bara untuk membantu perekonomian keluarganya.

"Jadi sopir truk batu bara sejak tahun 2019. Karena ingin membantu perekonomian keluarga dan membahagiakan orang tua," ujarnya, dilansir dari IDX Channel, Kamis (19/5/2022).

Disamping itu, salari (gaji) yang didapatkan sangat menggiurkan bagi gadis berkulit putih dengan senyum menawan ini.

"Penghasilan yang diterima dari sopir batu bara lumayan besar, dibayar per trip bisa 400 hingga 500 ribu rupiah. Alhamdulillah," tutur Esi.

Sopir Cantik Truk Pengangkut Batu Bara Ini Ingin Lanjutkan Cita-Citanya Jadi Pramugari (MitraBhayangkara)

Dengan penghasilan yang cukup besar ini, ia bisa menabung, membeli barang yang diperlukan, dan membantu orang tua. Nggak cuma itu,

ternyata driver cantik ini dulunya punya cita-cita untuk menjadi seorang pramugari, lho Gengs. Uang hasil kerjanya bahkan ia pakai untuk melanjutkan cita-citanya tersebut.

"Hasilnya untuk ditabung dan diberikan ke orang tua untuk beli tanah dan bangun rumah. Selain itu, untuk persiapan tes pramugari lagi. Kan bisa untuk ongkos juga," imbuhnya.

Anak dari pasangan Ismail dan Yulianti ini tidak sembarangan bercita-cita menjadi pramugari. Sebagai bentuk keseriusannya, dirinya pernah nekat kuliah penerbangan.

"Diploma 1 penerbangan di Yogya. Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan orang tua bisa lulus," ungkapnya.

Sayangnya, dirinya tiga kali tes pramugari tidak lulus.

"Saya sewaktu usai kuliah di Yogya pernah tes pramugari, tapi tidak lulus. Di berat badan yang kurang ideal," katanya

 



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"