Cerita Cinta Romantis: "I Still Love You" Part 2 (Senyuman Alvin)

Cerita Cinta Romantis: "I Still Love You" Part 2 (Senyuman Alvin)

Hai sobat Paragram, kali ini ada sesuatu yang baru nih. Kali ini ada cerita cinta romantis yang anak muda banget.

  • Cerita Cinta Romantis: "I Still Love You" Part 1

Buat kalian yang suka banget sama cerita-cerita cinta, kayaknya "I Still Love You" bakalan bikin kalian tersentuh deh. Langsung aja baca yuk.

Cerita cinta romantis: "I Still Love You"

Cerita cinta romantis: "I Still Love You" Ilustrasi (We Are The Wanderers)

Pesan: “hey, nanti malam makan yuk, aku jemput yah”

Marina merasa bimbang, Alvin mengajaknya makan mala mini tapi dia tidak siap untuk bertemu dengannya.

Namun dia teringat perkataan yang dilontarkan oleh Farah seperti terngiang ngiang di pikirannya membuat dia segera mengambil keputusan.

“Ok, aku tunggu yah jam 7”

~Malam

Didalam kamarnya Marina terus mencari pakaian yang cocok digunakan untuk makan malam bersama orang yang selama ini menantinya, dirinya harus bisa menerima semua ini dan dia mulai mencobanya dari awal lagi seperti tak penah kenal dengan siapapun dari kaum Adam. 

Dan yang diinginkan wanita itu sekarang hanyalah pria yang mampu menjaganya sampai kapanpun dan dimanapun, dia sudah berpikir matang matang akan semua yang dia lakukan.

Ilustrasi (SuratKabar.id)

*suara klakson*

Seseorang keluar dari dalam mobilnya yang berwarna putih miliknnya itu, seorang pria dengan kaos putih didalamnya dan jaket hitam yang ia kenakan cukup pas di tubuhnya yang lumayan tinggi.

“hai, kita langsung ajh yuk” ucapnya dengan santai seraya membukakan pintu mobil miliknya yang disebelahnya, memang cukup lelaki yang romantic dengan lesung pipinya yang selalu ia perlihatkan.

Marina masuk kedalam mobil tersebut, mereka asyik berbincang didalam mobil sekaligus diiringi music dari radio , lagu yang diputarkan saat itu ialah Best Part yang di nyanyikan oleh duet Daniel dan HER.

“kamu terlihat lelah, pasti banyak kasus yang kamu hadapi akhir akhir ini kan?” Alvin membuka percakapan dengan dirinya, “hmm, cukup menantang apalagi terakhir pasien ku ini harus melewati terapi psikoanalisa” jawabnya diakhiri dengan ulasan senyuman terhadap diri Alvin membuat pria tersebut semakin percaya diri bahwa Marina telah membukakan hati untuknya.

“tapi kami sangat hebat rin, dengan ketakutan kamu dulu itu dan sekarang menjadi seorang psikolog cukup diacungi jempol loh, haha” Perkataan yang dilontarkan oleh Alvin kali ini cukup mampu membuat Marina tertawa, karena da tau sendiri bahwa dirinya dulu memang sangat pengecut akan semua hal dan itu diketahui jelas oleh Alvin yang dulu sahabatnya sampai saat ini juga. 

“iyaa vin, tapi aku tidak sepengecut yang kamu bayangkan, buktinya aku bisa melawan anjing yang dulu hampir menggigit Haikal bukan? Hahaha” jawaban Marina diiringi tertawa yang sangat keras, “Iya rin” tapi kali ini tanggapan Alvin kepadanya hanyalah sebuah senyuman tetapi lesung pipinya kali ini tidak terlihat karena memang itu bukanlah senyuman yang asli.

“Astaga, apa yang barusan gue omongin” *ucap Marina dalam hati*

Suasana saat itu menjadi senyap, tapi untungnya mereka telah sampai di sebuah Retauran yang mereka rencanakan sebelumnya. 

Alvin tidak terlalu memperdulikan masalah tadi, dia langsung cekatan keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Marina.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"