Awas! Kecanduan Seks Juga Bisa Dialami Perempuan Lho, Waspadai Gejala Berikut Ini

Awas! Kecanduan Seks Juga Bisa Dialami Perempuan Lho, Waspadai Gejala Berikut Ini

Umumnya kecanduan seks atau hiperseks (hypersexuality) sering diidentikan dengan kaum Adam. Namun nyatanya hiperseks pada wanita juga kerap terjadi, lho Ladies.

Berbicara mengenai dorongan seksual, tentu setiap individu memiliki kadar yang berbeda-beda. Ada yang dorongan seksualnya rendah sehingga frekuensi bercintanya sangat jarang, ada juga yang gairah atau dorongan seksualnya sangat tinggi.

Dilansir dari the Asianparent Indonesia, ada seorang wanita bernama Riri mengaku bahwa dirinya termasuk perempuan yang memiliki dorongan seksual yang sangat tinggi. Bahkan dirinya mengaku sudah hiperseks.

"Setiap hari, saya dan suami memang harus berkali-kali melakukan aktivitas seksual. Paling nggak, ya, 3 kali. Seperti minum obat. Kalau nggak, saya bisa cranky," ujarnya.

Apa yang dirasakan Riri, sebenarnya bisa menjadi salah satu bukti bahwa kecanduan seks tidak hanya dirasakan lelaki, perempuan pun bisa mengalaminya.

Lalu, apa itu hiperseks atau kecanduan seks?

Ilustrasi Wanita Hiperseks (FaktualNews.co)

Dilansir dari Depression Alliance, Hypersexual disorder atau gangguan hiperseks, lebih dari sekadar dorongan seks yang tinggi, atau yang dianggap semacam kecanduan. Hiperseks cenderung menyebabkan perasaan tertekan pada orang yang mengalaminya.

Hal ini bahkan melibatkan perilaku seksual yang 'berlebihan' atau kompulsif. Namun sayangnya, belum ada bukti empiris untuk mendiagnosis hiperseks pada wanita, sebab definisi 'berlebihan' sulit diukur dan bersifat objektif. Selain itu, hiperseks juga sering dipengaruhi oleh sudut pandang subjektif, seperti budaya dan masyarakat tertentu.

Namun menanggapi masalah di atas, Dr Gerard Paat, MPH, konsultan seksologi di Biro Konsultasi Kesejahteraan Keluarga RS St. Carolus, Jakarta mengatakan bahwa hiperseks bisa diukur dari aktivitas seksual yang dilakukan.

Umumnya, pasangan suami istri akan melakukan hubungan seksual 3 kali dalam seminggu. Sementara bagi yang kecanduan seks, frekuensinya tentu saja melebihi ukuran normal. Misalnya 3-4 kali sehari atau rata-rata 20 kali per minggu. Penderitanya tentu saja bisa pria, ataupun wanita.

Gejala hiperseks pada wanita

Dilansir dari laman Kompas, Dr Gerard memaparkan kalau hiperseks pada wanita disebut nymphomania. Penyebabnya yaitu:

-  Faktor psikis yang dialami sejak usia dini

Misalnya, pernah mengalami penyimpangan seksual, atau sering kali terpapar dengan kekerasan seksual yang dilakukan ayah terhadap ibunya.

Pengalaman buruk inilah yang akhirnya akan membentuk pemahaman yang salah ketika tumbuh dewasa. Umumnya, ia akan merasa butuh pendamping yang berbeda atau lebih baik dari ayahnya.

Sedangkan Psychology Today mengatakan kalau penyebab perilaku hiperseksualitas tidak diketahui dengan jelas. Hiperseksualitas menjadi masalah saat menyebabkan tekanan signifikan pada seorang individu, atau menempatkan mereka pada risiko melukai diri sendiri atau orang lain.

Namun beberapa anak atau remaja mungkin terlibat dalam perilaku seksual akibat dari pengalaman traumatis, stres, atau penyakit mental.

Diketahui, anak-anak yang mengalami pelecehan seksual dapat menunjukkan peningkatan perilaku seksual dan perilaku seksual berisiko tinggi dikaitkan dengan faktor sosiodemografi seperti disfungsi keluarga dan stres sosial.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"