Diet tinggi protein diklaim memiliki banyak manfaat karena terbukti bisa mengurangi lemak, menurunkan berat badan, serta mempertahankan massa otot. Umumnya, jenis diet ini tidak berbahaya jika dilakukan dalam waktu singkat.
Namun, dampak negatif diet tinggi protein ini terbukti nyata, terutama jika dilakukan dalam jangka panjang. Risiko melakukan diet tinggi protein dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
Protein sendiri merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Asupan protein yang cukup juga dikaitkan dengan keberhasilan dalam menurunkan berat badan.
Di sisi lain, diet tinggi protein juga menganjurkan untuk membatasi asupan karbohidrat sehingga dapat menyebabkan kekurangan serat dan nutrisi lainnya sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Dilansir dari Healthline, kelebihan protein yang masuk ke dalam tubuh berisiko menimbulkan komplikasi pada penyakit tertentu. Berikut dampak negatif yang mungkin mengintai:
1. Diare
Mengonsumsi sumber protein seperti daging goreng, ikan, dan unggas, yang diolah dengan metode kurang tepat justru menyebabkan diare. Untuk mencegah diare, pastikan perbanyak minum air putih, hindari minuman berkafein, serta batasi konsumsi gorengan dan makanan berlemak berlebih.
2. Sembelit
Diet tinggi protein biasanya sangat membatasi asupan karbohidrat dan rendah serat sehingga rentan terhadap masalah konstipasi atau sembelit. Dengan meningkatkan asupan air diimbangi makanan berserat, hal ini dapat membantu mencegah sembelit sekaligus melancarkan pencernaan.
3. Dehidrasi
Sebuah studi tahun 2002 yang melibatkan atlet, menemukan bahwa ketika asupan protein terlalu tinggi, dampaknya meningkatkan dehidrasi meski tubuh tidak memberi sinyal haus. Apa pun jenis protein yang dikonsumsi selama menjalani diet tinggi protein, selalu pastikan kebutuhan cairan tubuh tercukupi, ya!
4. Bau Mulut
Mengonsumsi protein dalam jumlah besar dapat menimbulkan bau mulut. Terutama jika kamu juga membatasi asupan karbohidrat. Menurut hasil penelitian, bau mulut ini terjadi karena tubuh sudah masuk ke fase ketosis yang menghasilkan zat tertentu dengan efek aroma tidak sedap.
5. Picu Kerusakan Ginjal
Dampak negatif diet tinggi protein yang lebih serius yaitu kerusakan fungsi ginjal akibat kelebihan nitrogen dalam asam amino dan membentuk protein. Ginjal tersebut jadi rusak karena harus bekerja lebih keras untuk membuang nitrogen dan produk sisa metabolisme protein.
6. Meningkatkan Risiko Kanker
Hasil studi menunjukkan, kadar protein tinggi dari daging merah atau daging olahan sejenis berisiko meningkatkan kanker, termasuk kanker kolorektal, payudara, dan prostat. Para ilmuwan percaya bahwa hal ini disebabkan oleh hormon atau senyawa karsinogenik dan lemak yang ditemukan dalam daging sebagai bibit kanker.
7. Kehilangan Kalsium
Diet tinggi protein juga berpotensi menyebabkan hilangnya jumlah kalsium dalam tubuh yang berfungsi mempertahankan kepadatan tulang. Jika dibiarkan, protein tersebut dapat memengaruhi kondisi tulang jadi mudah keropos dan rentan osteoporosis serta masalah kesehatan tulang lain yang lebih buruk.
8. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung