5 Perasaan yang Kerap Menghinggapi Calon Mempelai Perempuan Ketika Semakin Mendekati Hari Pernikahan

5 Perasaan yang Kerap Menghinggapi Calon Mempelai Perempuan Ketika Semakin Mendekati Hari Pernikahan
Pernikahan (empatsudut.com)

Sisa-sisa Keraguan yang Menghantui

Tak hanya rasa bahagia yang kadang tak bisa diucapkan, ragu dan canggung pun mulai merajai pikiran. Hal ini sering disebut sebagai pre marriage syndromn, sebuah kekhawatiran yang akan kita rasakan menjelang pernikahan. Dianggap sebagai momok yang menakutkan, hal ini memang sering berhasil merusak mood. Tapi jangan khawatir, hal itu wajar dirasakan oleh semua perempuan menjelang hari pernikahan. Meski hati sedang tidak stabil, kamu harus tetap berusaha untuk tenang. Bicarakan semua hal yang menjadi beban pada pasangan, orangtua, sahabat atau wedding organizer yang kebetulan membantumu.

Menghadapi Proses Acara yang Kompleks

Setelah itu kamu akan mulai sadar bahwa ternyata menikah tidak semudah bayangan. Bukan hanya dengan lamaran lalu menikah. Ada banyak proses yang ternyata harus kita hadapi dan lalui sebagai seorang calon pengantin. Apalagi jika kamu ingin menikah dengan mengikuti adat daerah asalmu. Ini akan lebih terasa rumit dan cukup menguras tenaga dan pikiran. Alih-alih mampu untuk mempersiapkan segala sesuatu sendirinya, kamu akan butuh bantuan banyak pihak untuk mempersiapkan pernikahanmu. Sebab rasanya mustahil bila kamu sanggup meng-handle semuanya sendiri. Apalagi sebagai calon pengantin kamu harus menjaga kondisimu, agar bisa tampil prima dihari H.

Bersama sampai tua (mijondsagha.com)

Kembali Teringat Bahwa Masih Ada Dia yang Menemani

Semua perasaan yang ada dalam hati dan pikiran tiba-tiba  jadi sulit untuk diungkapkan. Hingga mulut yang terasa terkunci dan hati yang tak ingin henti menggumamkan syukur. Termasuk untuk laki-laki yang selalu ada di sisimu. Mengingat semua proses itu kamu jadi tahu bagaimana kuasa semesta begitu hebat untuk mempertemukan kalian.

Bukan hanya itu, kamu juga bersyukur karena bisa dicintai oleh laki-laki yang menerimamu dengan setulus hati. Laki-laki yang akan menempatkan hidupmu sebagai tanggungjawabnya begitu ikrar itu selesai terucap. Setelah itu kamu tak perlu merasa bersalah saat menggamit lengannya lembut. Sebab pada saat itu dia telah menjadi suamimu.

Beginilah hidup, pahit manisnya selalu menjadi teka-teki yang sering sulit untuk kita tebak. Termasuk hari-hari menjelang pernikahan yang sebentar lagi akan kamu cecap. Lalu sudah siapkah kamu ?



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"