Wajah Nurul Arifin masih menunjukan kesedihan jelang pemakaman sang putri Maura Magnalia yang rencananya akan dimakamkan di pemakaman San Diego Hills di Karawang, Jawa Barat pada Rabu (26/1).
Dari pantuan Paragram.id, sejak Rabu pagi suasana kediaman Nurul dan Mayong Suryolaksono di Cinere, Depok, Jawa Barat sudah semakin ramai dengan kehadiran para pelayat yang memberikan penghormatan terakhir kepada Maura. Mereka adalah para sahabat Nurul yang bergantian memeluk Nurul, menguatkan hatinya.
Sementara Nurul sesekali menangis dan memandangi jenazah Maura yang nampak cantik mengenakan gaun putih. Mayong dan keluarganya yang lain mendekatinya dan mencoba menghibur sembari mengajak berbicara.
Sejak pukul 09.00 WIB dilangsungkan ibadah tutup peti untuk Maura sebelum akan diberangkatkan menuju pemakaman. Tak dipungkiri inilah saat-saat terakhir keluarga melihat wajah Maura yang terakhir kalinya, sebelum akhirnya peti ditutup untuk selama-lamanya.
Dalam wawancara dengan sejumlah awak media pada Selasa (25/1), Nurul memang menceritakan ia berusaha tegar untuk menerima kepergian putrinya yang wafat dalam usia 28 tahun. “Saya sempat takut kalau terjadi apa-apa pada Maura,” kata politikus cantik dari Partai Golkar ini.
Nurul mengatakan Maura adalah sosok anak yang cantik dan cerdas. Bahkan saking cerdasnya ia mengubah kepribadiannya menjadi sosok yang nyentrik. Banyak tato terdapat di tubuhnya.