Maura Magnalia anak Nurul Arifin meninggal dunia pada Selasa (25/1) akibat henti jantung. Pada Minggu (30/1), orangtua Maura menyelenggarakan doa untuk mengenang kepergian Maura di Cinere, Depok, Jawa Barat.
Dilansir dari YouTube Paragram Official, beberapa kerabat dan keluarga datang untuk berdoa bersama. Karena Nurul beragama Islam dan Mayong beragama Katolik, membuat doa bersama dilakukan dengan cara berbeda-beda.
Sore hari Nurul menggelar pengajian yang juga dilakukan secara virtual. Pada malam hari, dilanjutkan dengan ibadah Katolik untuk mendoakan arwah Maura.Nurul memberikan alasan kenapa prosesi doa bersama dilangsungkan secara dua kali.
“Doa yang kami sampaikan kepada Maura bisa dilakukan dalam segala cara (Islam dan Katolik-red),” ujar Nurul. Nurul tak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang selalu mendoakan Maura yang meninggal dalam usia 28 tahun.
“Terima kasih kepada orang-orang yang memberikan perhatian kepada kami, ini sebuah kehormatan. Saya minta kepada semua orang untuk selalu mendoakan Maura agar jalannya lapang dan menemukan surgaNya,” harap Nurul.
Terkait prosesi doa secara Islam dan Katolik untuk mengenang Maura juga diungkapkan oleh Yanti Airlangga, istri Menteri Kordinator Perekonomian dan Ketua Umum Partai Golongan Karya, Airlangga Hartarto. “Yang namanya doa tujuannya satu ke Tuhan,” tambah Yanti.