Sudah setahun lebih Jessica Iskandar berjuang untuk mendapatkan keadilan dalam kasus dugaan penipuan yang dialaminya. Jedar sapaan Jessica Iskandar mengaku ditipu oleh rekan bisnisnya Christopher Budianto alias Steven yang diduga membawa lari uang Jedar mencapai Rp 10 miliar.
Jedar membawa masalah tersebut ke ranah hukum. Proses di kepolisian penuh liku sampai akhirnya Steven ditetapkan sebagai tersangka. Kini kasus tersebut menemui titik terang karena Steven yang jadi buronan polisi akhirnya berhasil ditangkap di Thailand. Berikut perjalanan panjang kasus Jedar dan Steven.
Awal Mula Kasus Penipuan
Pada bulan Juli 2022 lalu Jedar untuk pertama kali muncul ke publik. Ia menggelar jumpa pers dan menceritakan dirinya telah menjadi korban dugaan penipuan rekan bisnisnya yang bernama Steven. Jedar mengaku ditawari kerja sama oleh aplikasi Triip.id dengan skema Jedar dipinjamkan mobil Toyota Alphard selama satu minggu dan Jedar diharuskan mempromosikan Triip.id.
Ternyata bos Triip.id bernama Christoper Steffanus Budianto alias Steven mengajak Jedar bertemu. “Kita saling bertemu dan membicarakan kerja sama bisnis, saya menitipkan mobil pribadi saya untuk disewakan kepada Steven melalui perusahaannya, Triip.id selama atu tahun karena mobil tersebut ada di Jakarta dan tidak dipakai oleh saya,” ujar Jedar yang saat jumpa pers didampingi Vincent Verhaag suaminya dan beberapa tim pengacara.
Jedar kala itu tertarik untuk ikut bisnis karena ada pembagian keuntungan. Tapi lama-kelamaan Jedar sama sekali tidak merasa dapat pembagian keuntungan bisnis. Diduga pernah Steven mengirimkan bukti transfer palsu kepadanya. “Semua uang tidak pernah masuk ke rekening saya,” kata Jedar.
Steven Gugat Balik Jedar
Pihak Steven sepertinya tidak terima nama baiknya diduga dicemarkan Jessica Iskandar. Pengusaha itu pun langsung melakukan serangan balik kepada Jedar lewat jalur perdata dengan menggugat Jedar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Steven gugat Jedar dengan nominal uang mencapai Rp 50 miliar.
Jedar pun tak takut dengan gugatan itu. Jedar yang lebih banyak tinggal di Bali rajin datang ke persidangan di Jakarta. Sempat ia marah-marah di pengadilan karena Steven sama sekali tidak pernah menunjukkan batang hidungnya. Tentu hal itu membuat Jedar dan Vincent marah. Mereka pun bertanya kepada kuasa hukum Steven kenapa klien mereka tidak nampak. “Ngumpet terus, ngumpet terus,” seru Jedar dengan wajah penuh amarah.
Minta Tolong Presiden dan Kapolri
Segala cara dilakukan Jedar untuk meminta keadilan. Ia pun mengetuk hati Presiden Jokowi hingga Kapolri. Kepada Jokowi, Jedar meminta bantuannya supaya proses hukum yang dialami Jedar bisa cepat selesai. “Harapan saya, Pak Jokowi bisa membantu korban penipuan seperti Saya agar bisa mendapatkan kepastian hukum, agar pelaku penipuan bisa jera,” tulis Jedar.
Sementara pesan Jedar untuk Kapolri adalah ia mengkritik kepolisian yang dinilai lamban menangani kasusnya. “Kinerja kepolisian saya rasa lamban dalam menangani kasus penipuan 10 milyar yang saya alami dan terkesan tidak ada harapan untuk segera menangkap tersangkanya meskipun sdh DPO, Saya belajar ikhlas pak Kapolri, saya mendapat pelajaran mungkin menipu orang lebih mudah lalu kabur, yang penting tipunya bisa banyak berM-M jadi bisa bebas terus dan kabur,” tegasnya.