Kisah Mariah Carey Mengalami Bipolar Disorder saat Mencapai Puncak Karir

Kisah Mariah Carey  Mengalami Bipolar Disorder saat Mencapai Puncak Karir

Mariah Carey sejak tahu mengidap bipolar disorder menjalani beberapa kali treatment. Ia mengaku bahwa ia takut mengalami penolakan, isolasi, dan ketakutan yang terus menerus karena diekspos sebagai pengidap bipolar. Menurutnya, dengan mengekspos kepada publik bahwa ia 'sakit' bebannya terlalu berat. 

Sejak awal, ia mengalami perkembangan karir yang pesat. Ini memberi tekanan yang besar bagi seorang perempuan muda tahun 80-an. Waktunya habis berjam-jam di studio untuk debut rekaman bertajuk "Mariah Carey" hingga akhirnya mendapat empat nominasi Grammy tahun 1991. Tahun ini ia memenangkan dua nominasi, Best New Artist dan Best Female Pop Performance.

Tahun 1993 album ketiganya laku keras. Dan oleh Billboard diberi mahkota sebagai seniman dekade 2000.

Setelah melewati dekade emasnya, Mariah Carey, mendapat kritik tajam untuk kemajuan musikalitasnya. Ia mengalami kemunduran setelah dirawat di RS karena kelelahan dan depresi. Penampilannya dinilai hanya menampilkan persona publik dan kurang fokus. 

Tahun 2017, ia diejek karena gagal dalam penampilannya di Times Square. 

Penyanyi lagu "We Belong Together" ini berharap publik tidak menilai dan mendefinisikan karirnya karena telah menderita bipolar disorder. 

Persepsi publik ia jalani dengan berat. Positifnya, ia berada didekat orang-orang yang baik dan bisa melakukan hal yang ia senangi. Menulis lagu dan bermusik. 

Stigma publik dan tuntutan bekerja di industri yang ngga ada jam istirahatnya, berpotensi membuat seseorang mengidap bipolar disorder. Bipolar disorder dapat dikenali lewat terlalu sering mengalami insomnia, hiperaktif, dan hipomania. 

Menurut Mariah Carey, yang terpenting saat ini adalah menjalani kehidupan yang seimbang. 

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"