5 Hal yang Bakal Buat Kamu Mengidolakan Atlet Kembar Ini, Inspiratif!

Pagelaran Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang melahirkan idola-idola baru bagi pemuda Indonesia. Banyak atlet dari berbagai negara pun menunjukkan kemampuan maksimalnya demi meraih hasil memuaskan dan membanggakan negara asal mereka. 

Kita bisa menyebut sepak terjang Anthony Ginting, Lalu Muhammad Zohri, atau Defia Rosmaniar. Masing-masing atlet memiliki kelebihan dan kisah perjuangan hidup. Kisah hidup mereka seringkali mengundang simpati atau memunculkan inspirasi kala menyebar ke publik. 

Bicara soal sosok atlet inspiratif, Indonesia memiliki duo srikandi yang penampilannya menyedot perhatian netizen di Asian Games 2018 kali ini. 

Bermain di cabang olahraga sepak takraw, duo kembar bernama Leni dan Lena ini ternyata sudah berulangkali mempersembahkan medali emas bagi Indonesia di berbagai jenis pertandingan. Selain itu, ternyata keduanya juga memiliki kisah hidup penuh inspirasi yang sayang jika tak disebarluaskan.

Anak muda Indonesia butuh inpirasi butuh sosok idola yang dijadikan panutan dan acuan. Oleh karena itu, memunculkan sosok-sosok seperti Lena dan Leni menjadi penting untuk saat ini. Tanpa berlama-lama, berikut adalah 5 hal dari kehidupan Lena dan Leni yang menggugah motivasi dan simpati kamu. 

1. Keluarga ekonomi rendah

Duo kembar ini lahir di Indramayu, 7 Juni 1989. Sejak kecil, kehidupan si kembar jauh dari bayangan anak-anak kota kebanyakan. 

Kehidupan keluarga orang tua mereka jauh dari kata berkecukupan. Diketahui, sang ayah bekerja sebagai buruh tani. Sedangkan ibu berperan dalam mendidik anak-anak di rumah. 

Kondisi ini menimbulkan motivasi dan simpati dalam diri Lena dan Leni kecil. Mereka terbiasa bekerja untuk membantu perekonomian keluarga sejak kecil. Bahkan keduanya pun sempat bekerja sebagai buruh cuci dan pemulung. 

2. Berkenalan dengan sepak takraw

Faktor ekonomi membuat mereka berkenalan dengan sepak takraw tahun 2006 silam. Kala itu, mereka kesulitan untuk melanjutkan pendidikan di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Beruntung, ada sekolah yang menawarkan pendidikan gratis jika siswanya berkenan dibimbing sebagai atlet sepak takraw. 

Hasilnya, keduanya pun bersepakat untuk menekuni cabang olahraga tersebut. Sejak itu pula karir duo Srikandi pun dimulai. Setiap hari, mereka giat berlatih dan berjuang demi menjadi atlet sepak takraw yang sukses.