Hueningkai pun lahir di Honolulu, Hawaii pada 14 Agustus 2002. Alhasil, penyebutaan tentang leluhur Hueningkai dengan cara bercanda ini membuat para penggemar semakin marah. MOA merasa jika GQ Magazine tak seharusnya mengungkit masalah ras dari Kai.
Apalagi, hal itu juga tidak berkaitan dengan isi wawancara mereka. Setelah setelah mendapatkan kecaman dari para penggemar TXT di media sosial, pihak GQ Magazine pun segera merubah sebutan Hapa kepada Hueningkai TXT menjadi multiracial.
Sang penulis juga dikritik karena menuliskan keterangan bahwa Soobin berada di 'geng saat sekolah menengah'. Hal ini dirasa kurang tepat dan bisa membuat publik salah paham. Padahal faktanya, yang dimaksud dalam tulisan itu Soobin bergabung dengan band sekolah.
Sontak saja kesalahan-kesalahan ini semakin membuat MOA murka. Fans lantas menuntut sang penulis maupun pihak GQ Magazine untuk meminta maaf pihak dengan meramaikan tagar #GQ_RESPECT_TXT dan #GQ_apologize_to_TXT.
Seakan tidak tahan dengan kritikan dari para fans TXT ini, sang penulis artikel terlihat memprivasi akun Twitter dan Instagram-nya. Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari GQ Magazine meskipun mereka sudah terlihat mengganti judul dan mengganti istilah rasis yang mengacu pada Hueningkai TXT.