Apel telah dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah. Salah satu alasannya mungkin karena apel mengandung serat larut - jenis yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah.
Apel juga mengandung polifenol, yang memiliki efek antioksidan. Banyak di antaranya terkonsentrasi di kulitnya.
4. Menurunkan Risiko Diabetes
Dalam sebuah penelitian besar, makan apel dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 28% lebih rendah, dibandingkan dengan tidak makan apel. Bahkan makan hanya beberapa apel per minggu memiliki efek perlindungan yang serupa.
5. Memiliki Efek Prebiotik yang Bagus untuk Bakteri Baik di Usus
Apel mengandung pektin, sejenis serat yang berfungsi sebagai prebiotik. Ini berarti memberi makan bakteri baik di usus.
Usus kecil tidak menyerap serat selama proses pencernaan. Sebaliknya, ia masuk ke usus besar, di mana ia dapat mendorong pertumbuhan bakteri baik. Itu juga berubah menjadi senyawa bermanfaat lainnya yang bersirkulasi kembali ke seluruh tubuh.
6. Membantu Mencegah Kanker
Sebuah studi telah menunjukkan hubungan antara senyawa tanaman dalam apel dan risiko kanker yang lebih rendah. Selain itu, satu penelitian pada wanita melaporkan bahwa makan apel dikaitkan dengan tingkat kematian yang lebih rendah akibat kanker.
7. Mengandung Senyawa Yang Dapat Membantu Melawan Asma
Apel kaya antioksidan yang dapat membantu melindungi paru-paru dari kerusakan oksidatif. Sebuah penelitian besar di lebih dari 68.000 wanita menemukan bahwa mereka yang makan apel paling banyak memiliki risiko asma terendah. Makan sekitar 15% apel besar per hari dikaitkan dengan risiko 10% lebih rendah dari kondisi ini.