Fenomena'Musim Dingin' Bediding Akan Terus Berlangsung Selama Musim Kemarau

Fenomena'Musim Dingin' Bediding Akan Terus Berlangsung Selama Musim Kemarau

Suhu udara dingin hingga 19 derajat celcius di malam dan pagi hari sedang dirasakan warga di beberapa kota di Indonesia.  Cuaca ini disebut Bediding, sebuah kondisi sangat dingin di malam dan pagi hari karena puncak musim kemarau.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ini akan berlangsung hingga bulan Agustus.

Pada musim kemarau biasanya jarang terjadi hujan, sehingga panas permukaan bumi akibat radiasi Matahari lebih cepat dan lebih banyak yang dilepaskan kembali ke atmosfer.

Dengan curah hujan yang kurang maka kelembapan udara juga rendah yang berarti uap air di dekat permukaan bumi juga sedikit. Saat musim panas pantulan panas dari bumi yang diterima dari sinar matahari tidak tertahan awan, tetapi langsung hilang ke angkasa, sehingga kemudian membuat udara dekat permukaan terasa lebih dingin, terutama pada malam hingga pagi hari.

Kondisi ini umum terjadi pada wilayah Indonesia dekat khatulistiwa hingga bagian utara. Pada wilayah ini, meski pagi hari cenderung lebih dingin namun pada siang hari udara akan terasa lebih panas.

Cuaca dingin ini disebabkan oleh adanya pergerakan massa udara dari Australia yang membawa massa udara dingin dan kering, atau yang disebut dengan Monsoon Dingin Australia.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"