Keberanian dalam dunia modifikasi tubuh memang tidak memiliki batasan. Salah satu contohnya adalah Aydin Mod, wanita asal Italia yang mengubah penampilannya secara drastis demi mengejar obsesinya untuk tampil seperti “kucing zombie.”
Aydin telah menjalani banyak prosedur ekstrem, mulai dari menato bola mata, membelah lidah, hingga menghilangkan hidung dan pusar. Minatnya terhadap modifikasi tubuh muncul sejak usia 11 tahun, ketika ia mulai menusuk wajahnya sendiri dengan jarum di kamar mandi.
Seiring berjalannya waktu, perubahan yang ia lakukan semakin ekstrem. Ia menambahkan implan di dahi, menghiasi tubuhnya dengan tato, membuat luka permanen di kulit, dan melakukan berbagai tindikan, termasuk di area sensitif.
“Menurut saya, modifikasi tubuh adalah hal yang alami. Bahkan amputasi pun bisa menjadi sebuah kebutuhan,” ungkap Aydin dalam wawancara dengan What's The Jam.
“Tak ada yang terlalu berlebihan atau sulit disembuhkan. Tubuh saya akan beradaptasi dengan apa yang saya mau. Jika saya sudah yakin, tubuh saya akan mengikuti,” tambahnya.
Modifikasi terbaru yang ia lakukan adalah menghilangkan hidung, yang menurutnya membuat penampilannya semakin menyerupai kucing liar. Wajahnya kini penuh tato garis-garis seperti harimau, membentang dari pipi hingga ke leher dan dada.
“Saya merasa lebih cocok terlihat seperti zombie kucing liar, karena saya memang merasa mati di dalam,” ujar perempuan berusia 23 tahun itu.
Aydin menolak pandangan umum tentang kecantikan. Menurutnya, kecantikan adalah bentuk ekspresi seni.
“Saya tidak percaya pada konsep kecantikan alami. Saya menyebut diri sebagai ratu tubuh horor. Bahkan memotong rambut, mengecat kuku, atau mencukur juga termasuk modifikasi tubuh, meski sifatnya tidak permanen,” katanya.
Selama lebih dari satu dekade, Aydin tak lagi menghitung jumlah prosedur modifikasi yang ia jalani maupun dana yang telah dihabiskan. Di atas bibirnya, ia bahkan membuat lubang kecil agar lidahnya yang terbagi dua bisa menjulur keluar.
Tampilan uniknya tentu mengundang beragam reaksi. Ia sering mendapat komentar negatif di media sosial, tetapi Aydin tak ambil pusing.
“Saya jarang peduli dengan komentar, baik yang positif maupun negatif. Itu cuma pendapat orang yang sering kali dilandasi ketidaktahuan,” jelasnya.
“Orang menyebut saya jelek, tapi saya tak menganggapnya sebagai hinaan. Saya hanya seseorang yang menikmati hidup dengan cara saya sendiri,” sambungnya.