Mengenal Apa Itu Teknik "Grounding" dan Manfaatnya untuk Kesehatan Mental Anak dan Remaja

Mengenal Apa Itu Teknik "Grounding" dan Manfaatnya untuk Kesehatan Mental Anak dan Remaja

# Latihan Grounding

 

Kamu dan anakmu bisa melakukan latihan grounding di mana saja dan kapan saja. Namun alangkah baiknya, lakukan di tempat yang tenang dan nyaman yang bebas gangguan.

Latihan Grounding di rumah (twitter.com)

Berikut beberapa cara melakukan latihan grounding:

1. Mulailah dengan memastikan anakmu duduk dengan nyaman dengan kaki dan tangan tidak disilangkan. Kemudian gunakan suara yang tenang dan tenang untuk membimbing anakmu menjalani latihan. Lakukan secara perlahan dan berikan waktu untuk setiap langkah.

2. Minta anakmu untuk duduk atau melakukan posisi yang nyaman. 

3. Lalu mintalah mereka untuk menarik dan mengeluarkan napas secara perlahan sebanyak 3 kali. Kamu dapat membimbing anak Anda dengan mengatakan, ‘Tarik napas… hembuskan napas…. Tarik napas... hembuskan.... Tarik napas... hembuskan napas...'.

4. Lalu katakan, 'Sekarang lihatlah sekelilingmu. Sebutkan 5 benda yang dapat kamu lihat.’ Kamu dapat memberikan contoh kepada anakmu seperti, ‘Saya melihat tanah. Aku melihat sepatuku. Saya melihat sebatang pohon. Saya melihat sebuah mobil. Saya melihat teman saya’.

5. Katakan lagi, 'Tutup matamu. Tarik dan keluarkan napas perlahan sebanyak 3 kali.'

6. Ucapkan ke anakmu, ‘Tutup matamu dan dengarkan baik-baik. Sebutkan 5 suara yang dapat kamu dengar.’ Kamu dapat memberikan contoh kepada anakmu seperti, ‘Saya mendengar seseorang berbicara. Saya mendengar kicauan burung. Saya mendengar pintu ditutup. Saya mendengar sebuah mobil lewat. Saya mendengar diri saya bernapas'.

7. Lalu kembali ucapkan, 'Tutup matamu. Tarik dan keluarkan napas perlahan sebanyak 3 kali.'

8. Katakan pada anak, 'Tutup matamu dan pikirkan 5 hal yang dapat kamu rasakan.’ Kamu dapat mendorong anakmu dengan contoh seperti, ‘Saya dapat merasakan jari-jari kaki saya di dalam sepatu. Saya bisa merasakan kakiku menginjak tanah. Saya bisa merasakan jari-jariku saling menempel. Saya bisa merasakan kaosku di bahuku. Saya bisa merasakan gigi saya dengan lidah saya’.

9. Lalu kembali katakan, 'Tutup matamu. Tarik dan keluarkan napas perlahan sebanyak 3 kali.'

10. Jika anakmu menyebutkan nama objek atau suara yang mengganggu, selalah dengan lembut dan sarankan agar mereka memilih nama lain. 

Misalnya, kamu bisa berkata, 'Ya, saya tahu kamu bisa mendengarnya, tapi apa lagi yang bisa kamu dengar? Bisakah kamu mendengar kicauan burung?’



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"