Makan Nasi yang Ideal Itu Kapan Sih? Pagi, Siang atau Malam? Ini Penjelasannya

Makan Nasi yang Ideal Itu Kapan Sih? Pagi, Siang atau Malam? Ini Penjelasannya

Menurut pakar kesehatan, ada waktu yang dianggap ideal untuk mengonsumsi nasi. Pertanyaannya, sebaiknya nasi dimakan pada pagi, siang, atau malam hari? Dari sisi kesehatan, jawabannya bergantung pada metabolisme tubuh, tujuan pola makan, dan gaya hidup masing-masing individu.

Sebagai makanan pokok mayoritas masyarakat Asia, nasi umumnya disantap saat siang hari untuk mengisi energi. Namun, sebagian orang memilihnya untuk menu sarapan atau makan malam. Menurut pakar Pooja Singh, waktu mengonsumsi nasi dapat memengaruhi kondisi tubuh. Untuk mereka yang aktif, pagi dan siang hari adalah waktu yang direkomendasikan, dengan alasan:

1. Energi lebih optimal – Karbohidrat tinggi pada nasi memberi pasokan energi cepat yang lebih mudah dimanfaatkan tubuh di pagi atau siang hari, sehingga membantu mencegah rasa lemas.

2. Minim risiko penumpukan lemak – Saat metabolisme tubuh bekerja maksimal di siang hari, karbohidrat lebih cepat dicerna dan diserap sehingga peluang penyimpanan lemak berkurang.

3. Mencegah ngemil malam – Sarapan nasi dalam porsi tepat dapat membuat rasa kenyang bertahan lebih lama dan mengurangi dorongan untuk makan larut malam.

Meski begitu, makan nasi di malam hari tetap diperbolehkan asalkan memperhatikan beberapa hal:

- Porsi – Hindari porsi besar, terutama nasi putih, agar asupan kalori tidak berlebihan. Lebih baik padukan dengan protein dan sayuran kaya serat untuk menu yang seimbang.

- Jenis nasi – Pilih biji-bijian utuh seperti nasi merah, nasi cokelat, atau quinoa yang memiliki indeks glikemik lebih rendah sehingga gula darah tetap stabil.

- Aktivitas fisik – Jika aktivitas harian cenderung minim, makan nasi di malam hari berpotensi meningkatkan berat badan karena karbohidrat tidak digunakan secara optimal.

Kesimpulannya, bagi yang ingin menurunkan berat badan, waktu terbaik makan nasi adalah pagi atau siang hari agar kelebihan kalori bisa terbakar sepanjang aktivitas. Sementara bagi atlet atau mereka yang sedang membentuk otot, nasi setelah latihan dapat membantu memulihkan cadangan glikogen.

Secara umum, mengonsumsi nasi dalam porsi seimbang kapan saja, dipadukan dengan protein rendah lemak, sayuran, dan lemak sehat, merupakan bagian dari pola makan yang baik.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"