Kedua peneliti tersebut melihat perilaku para remaja yang mengkonsumsi dan yang menghindari daging merah. Hasil dari kedua peneliti tersebut pun tidak jauh berbeda, yakni remaja yang mengkonsumsi daging merah memiliki mood lebih baik dan jarang mengalami masalah dalam kehidupan sosial.
Sedangkan remaja yang menghindari atau mengkonsumsi daging merah kurang dari tiga kali seminggu mengalami masalah depresi atau cenderung memiliki tekanan mental yang signifikan. Selain itu, remaja yang kurang asupan daging merah juga terlihat lemas tidak bertenaga.
Tapi perlu diingat, meski memiliki banyak manfaat, cara pengolahan dan porsi mengkonsumsi daging merah harus tetap dijaga, agar dampak buruk bisa dihindari sedini mungkin.