8 Kebiasaan Sehari-hari Ini Jadi Penyebab Perut Buncit, Apa Aja?

8 Kebiasaan Sehari-hari Ini Jadi Penyebab Perut Buncit, Apa Aja?
8 Kebiasaan Sehari-hari Ini Jadi Penyebab Perut Buncit (KlikDokter)

5. Kurang Konsumsi Protein

Diet tinggi protein dapat membantu mencegah kenaikan berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang. Sebab, protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan dengan makronutrien lainnya.

Protein juga mendukung perbaikan dan pertumbuhan otot yang berkontribusi pada metabolisme tubuh yang lebih tinggi dan lebih banyak kalori yang terbakar pada periode istirahat.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi protein dalam jumlah besar memiliki risiko perut buncit lebih kecil dibandingkan dengan orang-orang yang mengonsumsi protein dalam jumlah sedikit. Contoh makanan sumber protein tinggi antara lain daging tanpa lemak, unggas, tahu, telur, kacang-kacangan, dan lentil.

6. Stres

Saat ini, banyak orang mengalami stres kronis. Beberapa stresornya adalah stres psikologis dan perilaku yang meningkatkan kemungkinan menjalani pola hidup tidak sehat, seperti banyak makanan olahan, tidak aktif secara fisik, dan kualitas tidur yang buruk.

Sayangnya, stres kronis dapat menyebabkan akumulasi lemak visceral dan membuatnya sulit untuk dihilangkan karena dapat meningkatkan produksi kortisol secara berlebihan.

Tingkat kortisol yang lebih tinggi dalam makanan dapat menyebabkan beberapa orang memilih makanan berkalori tinggi untuk meredakan stresnya, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan menjadi penyebab perut buncit.

Stres juga dapat memengaruhi perilaku gaya hidup lainnya yang menyebabkan kenaikan berat badan, seperti kebiasaan kurang gerak, kualitas tidur yang buruk, dan kurang melakuakn aktivitas fisik.

Hubungan antara stres dan penambahan berat badan juga tampaknya bekerja secara terbalik, di mana kelebihan lemak perut itu sendiri dapat meningkatkan kadar kortisol, mendorong siklus negatif stres kronis dalam tubuh.

Jadi, penting untuk melakukan aktivitas yang membantu kita menurunkan stres, seperti mencoba rutin berolahraga, mengonsumsi makanan padat nutrisi, meditasi, dan lainnya.

7. Kurang makan serat

Serat sangatlah penting untuk menjaga kesehatan dan berat badan ideal. Beberapa jenis serat bisa membantu kita tetap merasa kenyang, menstabilkan hormon lapar, dan mengelola rasa lapar.

Pola makan kurang makan serat dan tinggi karbohidrat olahan memberikan efek sebaliknya dan berkontribusi terhadap kenaikan berat badan, termasuk menjadi penyebab perut buncit. Beberapa makanan tinggi serat seperti sayur dan buah, kacang-kacangan, dan gandum utuh.

8. Kurang tidur

Ada banyak studi yang mengaitkan tidur tidak berkualitas dengan kenaikan berat badan, termasuk menjadi penyebab perut buncit. Sebab, kurang tidur sering kali memicu perilaku tidak sehat, seperti makan makanan tinggi kalori dan tidak melakukan aktivitas fisik karena tubuh merasa kelelahan.

Selain itu, gangguan tidur juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Salah satu gangguan tidur paling umum adalah sleep apnea juga membuat napas seseorang berhenti secara berulang di malam hari karena jaringan lunak di tenggorokan menghalangi jalan napas.

Kurang tidur dan kenaikan berat badan menghadirkan skenario mirip ayam dan telur. Sebab, kurang tidur berkontribusi terhadap kenaikan berat badan, tetapi Indeks Massa Tubuh (BMI) yang tinggi juga dapat menyebabkan gangguan tidur.

Penyebab Perut Buncit yang Tidak bisa Diubah

Seperti yang telah dijelaskan, penyebab perut buncit adalah yang dapat dikontrol atau dimodifikasi dan ada yang tidak. Beberapa penyebab perut buncit yang tidak dapat dimodifikasi seperti faktor genetik dan perubahan hormon, seperti periode menopause.

Meski kondisi seperti menopause adalah bagian dari proses penuaan yang alami, kita masih dapat melakukan intervensi seperti terapi estrogen untuk menurunkan risiko penyimpanan lemak perut dan risiko kesehatan terkait.

Untuk mencegah lemak perut berlebih, orang-orang yang sudah memasuki masa menopause juga bisa berkonsultasi dengan dokter gizi untuk mendiskusikan pola makan yang tepat.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"