3 Jenis ADHD dan Gejalanya

3 Jenis ADHD dan Gejalanya
Tiga Jenis ADHD (theminiadhdcoach.com)

ADHD adalah salah satu bidang yang paling banyak diteliti dalam kesehatan mental anak dan remaja. Namun, penyebab pasti gangguan tersebut masih belum diketahui. 

Bukti yang tersedia menunjukkan bahwa ADHD bersifat genetik. Ini adalah kelainan biologis berbasis otak. Rendahnya kadar dopamin (zat kimia otak), yang merupakan neurotransmitter (sejenis zat kimia otak), ditemukan pada anak-anak dengan ADHD. 

Studi pencitraan otak menggunakan pemindai PET (positron emission tomography; suatu bentuk pencitraan otak yang memungkinkan untuk mengamati otak manusia di tempat kerja) menunjukkan bahwa metabolisme otak pada anak-anak dengan ADHD lebih rendah di area otak yang mengontrol perhatian, penilaian sosial, dan gerakan.

Beberapa Gejala Anak dengan ADHD

Otak seseorang dengan ADHD (theminiadhdcoach.com)

Berikut ini adalah gejala ADHD yang paling umum. Namun, setiap anak mungkin mengalami gejala yang berbeda. 3 kategori gejala ADHD meliputi yang berikut:

1. Kekurangan perhatian:

-Rentang perhatian pendek (kesulitan mempertahankan perhatian).

-Kesulitan mendengarkan orang lain.

-Kesulitan memperhatikan detail.

-Mudah terganggu.

-Mudah lupa.

-Keterampilan organisasi yang buruk. 

-Keterampilan belajar yang buruk. 

2. Impulsif:

- Sering menginterupsi orang lain.

-Mengalami kesulitan menunggu giliran di sekolah dan/atau permainan sosial.

- Cenderung melontarkan jawaban alih-alih menunggu untuk dipanggil.

- Sering mengambil risiko, dan seringkali tanpa berpikir sebelum bertindak.

3. Hiperaktif:

- Kerap bergerak konstan; berlari atau memanjat, terkadang tanpa tujuan yang jelas kecuali. 

- Mengalami kesulitan untuk tetap duduk di kursinya. 

- Gelisah ditunjukkan dengan tangan yang terus bergerak atau tak bisa duduk tenang; gelisah secara berlebihan.

- Bicara berlebihan.

- Mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas yang tenang.

- Kehilangan atau melupakan sesuatu berulang kali dan sering.

- Ketidakmampuan untuk tetap tenang mengerjakan tugas; berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya tanpa menyelesaikannya.

Gejala ADHD mungkin menyerupai kondisi medis atau masalah perilaku lainnya. Perlu diingat bahwa banyak dari gejala ini dapat terjadi pada anak-anak dan remaja yang tidak menderita ADHD. Selalu konsultasikan dengan dokter anak untuk diagnosis yang tepat.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"