Langkah Kaki Tak Bertuan
Source: Menujujauh.
Sebuah kelompok pendaki bercerita. Mendengarkan langkah kaki tak bertuan. Tak tahu siapa pemiliknya. Tak tahu kemana rimbanya.
Sekitar pukul 22.00 WIB di Cikasur, Gunung Argopuro. Salah satu pendaki asal Yogyakarta mendengar langkah kaki mendekat ke tendanya. Pangilan tak terjawab. Ia pikir, itu adalah langkah temannya dari tenda sebelah.
Beberapa kali ia memanggil, namun tak ada jawaban. Udara dingin menusuk tulang. Rasa kantuk yang belum tiba disiasati dengan kesibukan berbincang. Hingga tertidur.
Keesokan harinya, 12 pendaki dari berbagai daerah membereskan barang bawaan. Andi, yang mendengar langkah misterius bertanya. Siapa yang semalam keluar tenda dan menuju tendanya. Tapi tak ada siapa. Semalam, semua berada di tenda masing-masing.
Mereka tersenyum. Menyembunyikan firasat buruk. Pendakian tetap dilakukan menuju ke Cisentor.
Player Musik Mati
Source: Wordpress/@Zorothetraveller.
Pendakian menuju Cisentor hingga pukul 12.00 WIB. Setelah istirahat dan makan siang. Sembilan orang memutuskan mendaki ke puncak dengan bawaan seperlunya. Tiga orang berada di camp Cisentor.
Dilansir dari ViaPendaki, Dian, yang memilih tinggal di dalam tenda. Mendengarkan musik dari headset. Lagu terasa melingkupi tubuh. Sesekali berdendang. Lagu ke 5. Suara musik dari headset berhenti. Baterai handphone masih hampir penuh. Player juga masih hidup. Hanya suara yang senyap.
Hari mulai Maghrib. Tak ada sebab musababnya. Mungkin karena Sang Kala tiba. Musik jadi senyap dan suara angin yang terdengar.
Sembilan pendaki turun dari Puncak Rengganis. Menuju camp Cisentor. Empat tenda berdiri. Mereka semua, 12 orang, memilih untuk beristirahat di tenda masing-masing. Sekitar pukul 02.00 WIB. Salah seorang pendaki, Irfan, mendengar langkah kaki diluar tenda. Ia menegur. Memanggil nama-nama teman pendakiannya.
Namun tak terjawab. Tak ada sahutan apapun selain langkah kaki. Rasa kantuknya menyerang lebih berang. Ia memilih tidur. Dan terlelap tanpa tahu siapa yang menyisakan langkah di depan tenda.