Seorang pria menceritakan kisah suksesnya menjadi pebisnis keripik kentang dengan modal awal hanya 300 ribu. Mantan pegawai BUMN ini bernama Raka. Ia membagikan pengalaman suksesnya di channel YouTube Kawan Dapur. Ia memilih usaha keripik kentang karena melihat pasar UMKM yang jarang mengolah kentang.
"Aku lihat UMKM di Indonesia ini jarang ada yang mengolah kentang. Adapun kentang mungkin perusahaan-perusahaan besar, kalo UMKM jarang," ujar Raka dalam video yang diunggah oleh Kawan Dapur.
"Nah makanya saya pilih kentang untuk bahan baku. Selain itu, dulu ibu saya itu suka bikin keripik kentang. Terus akhirnya aku minta ajarin resep dari ibuku, terus akhirnya aku modif," sambungnya.
Keripik kentang yang dibuatnya punya berbagai vairan rasa. Ia sendiri memilih kentang di Dieng sebagai bahan baku utamanya dengan skala rumahan.
Raka membeberkan jika modal awalnya hanya 300 ribu Rupiah saja. "Yang 50 ribu buat kemasan, 100 ribu buat kentang, terus 50 ribu lagi buat bumbu, dan 100 ribu lagi buat alat siller," ungkapnya.
Pada awal ia berjualan, ia cuma bisa menghabiskan 10 kilogram kentang saja. Namun kini, dirinya bisa menghabiskan 1,2 ton kentang.
Perjalanan bisnisnya itu jelas tidaklah mulus. Pada awal bisnis, orang tuanya tak memberikan dukungan karena ia memutuskan berhenti jadi pegawai BUMN.
Namun kini, usahanya telah berhasil dan orang tuanya memberikan dukungan penuh terhadapnya. Varian kentang milik Raka terdiri dari beberapa rasa, seperti balado, pedas daun jeruk, salted egg dan truffle.
Kini, produknya yang bernama @kentunk.id sudah dijual di berbagai platform e-commerce dengan harga per bungkusnya 16 ribu Rupiah. Pabriknya berlokasi di Sleman, Yogyakarta.