Awalnya Bukan untuk Dimakan, Beginilah Sejarah Kukis

Awalnya Bukan untuk Dimakan, Beginilah Sejarah Kukis

Kukis, alias cookies, adalah sebutan untuk kue tipis yang manis dan berukuran kecil di Amerika. Kue manis berbahan dasar tepung ini dibuat dengan tekstur renyah, ada juga yang lembut. Di Belanda, kukis disebut koekje berati kue kecil. Sedangkan di Jerman, kukis disebut keks atau plzchen, beda lagi dengan orang Italia yang menyebutnya amaretti atau biscotti.

Secara historis, kukis pertama kali dibuat justru sebagai bahan tes untuk menguji suhu pada oven. Adonan tepung dibentuk jadi ukuran kecil kemudian dimasukkan ke dalam oven tersebut. 

59west.com

Percobaan ini sejalan dengan choco chips yang ternyata ditemukan secara tidak sengaja oleh Ruth Graves Wakefield tahun 1938. Saat itu, Ruth membuat kukis dengan taburan irisan cokelat di atasnya. Cokelat itu tidak meleleh dan justru tetap utuh di luar dugaannya. Orang-orang pun menyukai kukis buatannya itu.

Di balik itu, Iran adalah negeri pertama di dunia yang menggunakan gula dalam membuat kue. Dan dari Iran-lah kukis berasal. Persebaran kukis ke tanah Eropa dibawa oleh muslim ke Spanyol yang memperkenalkan teknik dan resep kukis.

imgur.com

Kemudian di era penjelajahan dunia, kukis menjadi bekal pilihan untuk dibawa dalam pelayaran karena awet dan tetap bisa dimakan hingga berbulan-bulan. Di Amerika, kukis dibawa oleh para imigran Inggris, Skotlandia, dan Belanda.

Semakin jauh, resep kukis pun terus bermunculan. Di Amerika, kukis dicampurkan dengan bahan lain seperti kelapa, jeruk, dan cornflakes. Namun bahan dasarnya saja yang tidak berubah, seperti gandum, gula, dan mentega. Hingga kini, kukis lebih banyak dinikmati sebagai cemilan ketimbang makanan pengganti di awal perkembangannya.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"