Teror Hantu Pocong Part 8 (Final)

Teror Hantu Pocong Part 8 (Final)

Cerita Hantu Pocong sebelumnya Part 7

Karena jawaban yang diharapkan tidak didapatkan pak Haji, akhirnya beliau fokuskan dirinya.

Butuh tenaga yang cukup besar untuk melawan sosok pocong ini, pak Haji butuh momen karena anak buahnya pocong ini selalu menghalangi pak Haji saat menyerang. 

Gambarannya seperti saat pak Haji melempar serangannya, saat itu juga anak buahnya mengorbankan dirinya.

Malam makin suntuk, mas Ilham melihat jam sudah menunjukkan pukul 22.00 malam. Pak Haji terlihat sudah berkeringat dan juga terlihat sangat kelelahan, dia ga percaya bisa sekuat ini sosok pocong tersebut.

Ilustrasi pocong (jurnas.com)

Pak Haji diam sebentar, dia seperti mencari apa yang salah dari dirinya hingga sosok ini seperti tidak dapat dikalahkan.

"Majikannya, iya majikannya" tiba-tiba pak Haji berbicara seperti itu Ternyata sosok ini kuat karena ada backing dari majikannya, pantas saja semua serangan pak Haji tidak ada efeknya. 

Untuk disaat ini, mas Ilham melihat pak Haji diam dengan keadaan terduduk.

Sekitar 15 menit pak Haji terdiam dan tiba-tiba langsung menyerang pocong ini hingga membuat badannya terpental. Mas Ilham yang memegangi hampir saja ikut terbawa, untung saja tepat waktu melepas pegangannya.

Setelah terjatuh, badan pemuda ini terdiam seakan sosok pocong tersebut sudah tidak ada lagi. Tak lama pemuda itu sadarkan dirinya dan dibangunkan untuk diberi minum air putih.

Sekarang tinggal anak buahnya, hanya dengan sekali bacaan langsung keluar semuanya.

Keadaan mulai kondusif, terlihat muka lelah pak Haji, pak ustad, mas Ilham dan bapak-bapak yang lainnya. 

Setelah masing-masing minum air putih, semuanya kembali duduk dan meminta penjelasan dari pak Haji tentang sosok pocong ini.

"Benar ini kiriman"

Mendengar hal itu, bapak-bapak terlihat marah dan berencana untuk mendatangi perusahaan tersebut namun di larang oleh pak Haji.

"Kalau kalian kesana apa masalah akan selesai? Tidak, justru akan menambah masalah lainnya. Sudah biarkan saja, biar apa yang dilakukannya kembali ke dirinya sendiri" 

ilustrasi (Tribunnews.com)

Benar apa kata pak Haji, apa yang kita tanam itu lah yang akan kita tuai.

"Saya tidak menjamin hal ini tidak akan terjadi lagi, mungkin saja akan ada kiriman berikutnya namun selama kita mempunyai iman yang kuat insya allah akan baik-baik saja."

Mendengar kata2 pak Haji, amarah bapak-bapak yang lain sedikit mereda. "yang pasti ini bukan orang biasa yang melakukannya, orang yang mempunyai power dan dana besar" 

"Lalu bagaimana kalau ada kiriman berikutnya pak Haji ?"

"Saya siap bantu"

Lega rasanya mendengar jawaban pak Haji.

"Pak Haji tadi kenapa diem aja, ada 10-15 menitan mungkin," tanya mas Ilham.

"Oh itu, saya ngasih pelajaran ke majikan dari sosok pocong tersebut."

"Emang bentuk sosok pocong ini sebenernya gimana pak Haji?"

"Dia ini sosok yang penuh dendam, ditemukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk dijadikan seperti ini. Saya lihat kainnya lusuh, ikatan kepalanya tidak ada, kepalanya tengkorak dengan beberapa bagian yang bolong, rahanya terlihat dan ada sedikit daging busuk"

Penjelasan pak Haji terlalu jujur, sampai yang lain ketakutan mendengarnya. Bahkan pak Haji sendiri bilang jagan sampai kita semua melihatnya langsung karena bentuknya memang sangat menyeramkan.

"Tapi kalian tidak perlu takut, seseram apapun itu bentuknya selama kalian punya benteng iman yang kuat mereka akan kalah"

Sekuat-kuatnya mereka kalau melihat kita yang berani akan kalah juga.

Setelah puas dengan penjelasan pak Haji, satu persatu mulai pamit untuk pulang. Mas Ilham melihat jam dan ternyata sudah menunjukkan pukul 23.30 mlm, dia teringat istrinya yang menumpang dirumah pak Rury.

"Pak Haji, pak ustad dan bapak-bapak saya izin pamit duluan karena sudah cukup malam dan harus menjemput istri saya pak"

"Oh iya silahkan, terima kasih sudah membantu ya mas Ilham. Hati-hati dijalannya"

"Baik pak, assalamualaikum"

Sepanjang perjalanan pikiran mas Ilham sudah lega kembali, tidak ada beban pikiran yang belakangan ini ditakutinya akibat teror dari pocong tersebut. 

Namun dimanapun kita berada makhluk itu pasti ada, jumlah mereka mengalahkan jumlah manusia di bumi ini.

Pada akhirnya tidak ada lagi terror dari pocong tersebut, kalaupun ada warga yang melihat penampakan itu hanya sebatas ketidak sengajaan aja.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"