Selain Badarawuhi, Ini 4 Siluman Ular Terkenal di Indonesia

Kisah siluman ular Badarawuhi populer karena muncul dalam cerita KKN: Di Desa Penari. Sosoknya pun kerap disamakan dengan beberapa siluman ular lainnya di Indonesia yang namanya sudah melegenda. Keempat siluman itu adalah Nyi Blorong, Nabau, La Ode Wuna, dan Baru Klinting.

Nyi Blorong

Siluman ular Nyi Blorong bisa dibilang siluman ular paling terkenal di Indonesia. Nyi Blorong dipercaya menjadi bagian dari kerajaan Pantai Selatan dan menjadi ‘anak buah’ Gusti Kanjeng Ratu Laut Kidul. Nyi Blorong berwujud wanita cantik namun badannya setengah manusia dan setengah ular.

Nyi Blorong kerap melakukan perjanjian dengan manusia. Misalnya Nyi Blorong memberikan manusia kemudahan untuk mendapatkan harta dengan mengikuti pesugihan. Pesugihan Nyi Blorong dilakukan orang-orang penganut ilmu hitam. Nyi Blorong juga meminta tumbal untuk manusia yang melakukan pesugihan dan jadi pengikutnya.

Baru Klinting

Tak kalah seram dengan Badarawuhi adalah siluman ular yang menghuni kawasan danau Rawa Pening, Jawa Tengah. Siluman ular ini bernama Baru Klinting. Zaman dulu Baru Klinting adalah ular yang bisa berbicara layaknya manusia. Saat itu Baru Klinting menanyakan keberadaan ayahnya yang sedang bertapa di lereng Gunung Telemoyo.

Namun sang ayah tidak mengakuinya sebagai anak. Baru Klinting kemudian mengubah wujudnya jadi anak yang kurus dan berwajah burukrupa. Ia sedih karena tidak diterima warga desa. Kemudian Baru Klinting menancapkan lidi. Tidak ada satu pun warga desa yang bisa mengambil lidi itu kecuali Baru Klinting. Baru Klinting mencabut lidi itu dan keluar air yang deras. Desa itu pun tenggelam dan daerah tersebut jadi Rawa Pening.

La Ode Wuna

La Ode Wuna adalah siluman ular dari Sulawesi Tenggara. La Ode Wuna berwujud ular dan setengah manusia. La Ode Wuna bahkan menjadi pemimpin siluman ular yang ada di daerah tersebut.  Namun La Ode Wuna berwujud manusia laki-laki dengan tubuh separuh ular.