Rumah Sakit Angker di Blitar yang Dihuni Suster Ngesot

Rumah Sakit Angker di Blitar yang Dihuni Suster Ngesot

Bangunan lama Rumah Sakit Mardi Waluyo di Blitar, Jawa Timur menyisakan kisah seram. Rumah sakit itu dibangun sekitar tahun 1940-an atau pada masa pendudukan tentara Belanda. Kini menjadi satu-satunya rumah sakit angker di Blitar. Banyak sosok gaib yang menghuni tiap ruangan di rumah sakit.

Melansir dari kanal YouTube Kisah Tanah Jawa, pakar retrokognisi Hari Kurniawan atau Om Hao menelusuri ruangan demi ruangan di rumah sakit itu. Salah satu cerita horor paling terkenal di tempat itu adanya wanita yang melahirkan di rumah sakit tersebut, padahal sudah kosong dan tidak beroperasi lagi.

Menurut Om Hao malam itu seorang wanita yang sedang hamil 9 bulan merasakan kontraksi saat sedang beraktivitas dengan suaminya. Kemudian si suami berusaha mencari rumah sakit yang paling dekat. Ia melihat ada rumah sakit dan langsung membawa istrinya ke dalam rumah sakit itu. 

Rumah Sakit Angker di Blitar (YouTube Kisah Tanah Jawa)

“Malam itu si suami lihat banyak petugas di rumah sakit, ada satpam, resepsionis, perawat, dan dokter. Pokoknya kayak rumah sakit normal saja. Tapi anehnya orang-orang itu tidak bicara sama sekali, tatapannya juga kosong,” bilang Om Hao saat mengunjungi rumah sakit angker di Blitar.

Suami wanita itu tidak berpikir panjang atau menaruh curiga. Yang penting anaknya bisa lahir selamat. “Wanita itu melahirkan dengan dibantu empat perawat dan seorang dokter,” kata Om Hao. Kemudian si suami memutuskan pulang ke rumah untuk mengambil barang-barang sekaligus memberitahu keluarga.

“Sesampainya di rumah sakit, sang suami bingung karena bangunan rumah sakit sangat berantakan. Dia tidak menemukan satu orang pun di rumah sakit. “Ternyata istri dan anaknya berada di dalam kamar jenazah,” imbuh Om Hao. Patut diduga yang membantu persalinan wanita itu adalah penunggu rumah sakit berwujud makhluk halus.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"