Pesugihan Nyi Roro Kidul, Legenda yang Memakan Banyak Korban

Pesugihan Nyi Roro Kidul, Legenda yang Memakan Banyak Korban

Dengan popularitas wisata pantai selatan Jawa seperti Pantai Parangtritis, mau nggak mau cerita tentang tempat pesugihan yang paling dikeramatkan pun ikut terkenal. Termasuk sosok ghaib yang amat kesohor, Nyi Roro Kidul sebagai penguasa Laut Selata. Nyi Roro Kidul digambarkan dengan sosok wanita cantik, berpakaian tradisional Jawa yang anggun. Tentu dengan ciri khas mahkota mewah di kepalanya dan selendang berwarna hijau.

Selain cantik, Nyi Roro Kidul juga diyakini memiliki kesaktian tinggi dan kekuasaan yang besar. Bahkan keberadaan Keraton di Jawa banyak yang dipengaruhi kekuasaannya. Tak heran bila banyak orang yang menghormati Ratu Pantai Selatan ini, hingga mereka melakukan ritual penghorbatan. Tak sedikit juga yang melakukan ritual pesugihan Nyi Roro Kidul agar mendapat sedikit limpahan rejeki dari kekuasaanya.

Nyi Roro Kidul (instagram @kameaam)

Ritual yang paling banyak dilakukan di area Pantai Selatan adalah ritual Pesugihan Nyi Roro Kidul. Ritual yang diyakini mampu mendatangkan kekayaan dalam waktu singkat itu acap kali dilakukan oleh 

Orang-orang ini biasanya mengalami kesulitan ekonomi atau bahkan sekedar ingin kaya dengan jalan pintas. Laku ritual ini dipercaya sudah dilakukan sejak bertahun-tahun yang lalu. Banyak beredar kabar mereka yang berhasil dalam mencari pesugihan terlihat sukses dan bergelimang harta benda. 

Namun banyak pula yang percaya bahwa untuk melakukan perjanjian besar dengan sang penguasa ghaib tersebut, korban tumbal juga harus dilakukan. Tak tanggung-tanggung tumbal pesugihan Nyi Roro Kidul adalah Darah dan Nyawa.

Sebelum masuk ke dalam tumbal yang besar, layaknya ritual lain, beberapa uborampe kudu disiapin. Misalnya membawa syarat tertentu seperti mandi bunga, memberikan sesaji seperti kembang setaman, dupa, apem jawa, kelapa muda, dan lain sebagainya. Selain itu mereka hari didampingi seorang guru spiritual atau penasehat spiritualnya untul membimbing jalannya ritual.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"