"Mas-mas semua, perlu diketahui kami tidak akan menjamin keselamatan mas semua didalam namun kami dapat menemani mas semua untuk masuk kedalam, tolong jangan ada hape atau alat perekam lainnya ya mas. Kita sama-sama bantu aja, kalo mas rekam dan masuk ke internet kita yang repot"
Kamipun sepakat untuk menyimpan dengan baik hape kami di saku celana dan hanya akan menggunakannya untuk sarana penerangan (flash).
Kamipun menyusuri dan memasuki lobby menara Saidah ini, dari dalam lobby terbilang mewah dengan dinding marmer, pilar besar, lampu gantung mewah, meja resepsionis, sofa dan karpet merah besar namun kondisi semuanya sudah usang berdebu dan rusak apalagi meja resepsionisnya.
Saat kami di lobby kami mulai merasakan hawa sesak di dada dan ini membuat kami semua makin antusias sambil berbisik satu sama lain "anjir tempatnya gini, seru nih pasti."
Cerita "Menara Saidah: Ekspedisi Super Seram" bersambung ke Menara Saidah Part 2