Edi Ibrahim sehari-hari bekerja membuat batu nisan. Setiap ada makam yang akan dipasangkan batu nisan, maka Edi akan membuat batu nisan di pemakaman itu. Salah satu makam yang akan ia pasang batu nisan adalah sebuah makam yang di dalamnya terdapat jenazah seseorang yang semasa hidupnya jadi preman.
Dilansir dari Liputan6.com, Edi berniat mencabut batu nisan makam preman itu yang terbuat dari bambu dan diubah menjadi batu nisan yang baru. Sebelum batu nisan dipasang, tentu batu nisan yang sebelumnya terpasang harus dicopot lalu dipindahkan. Anehnya batu nisan dari bambu itu sulit dicopot.
Edi membutuhkan waktu cukup lama untuk memindahkannya. Total sekitar lima jam memakan waktu bagi Edi untuk mencopotnya. Padahal ujung bambu yang tertanam di makam sudah terlihat dan mudah untuk dicabut, namun apa daya yang dilakukan cukup sulit. Konon jenazah preman yang dikubur meninggal karena dibunuh.
Biasanya seorang pembuat batu nisan akan membuat desain batu nisan sesuai pesanan di tempat khusus. Namun Edi malah membuat batu nisan langsung di pemakaman. Tak ayal banyak gangguan-gangguan mistis yang dialami oleh Edi selama bekerja sebagai pembuat batu nisan.
Salah satunya ketika ia membuat batu nisan pesanan sampai malam hari di sebuah pemakaman di kawasan Kalimantan Utara. Edi tidak takut bila membuat batu nisan di pemakaman. Meskipun kerap diganggu oleh sosok gaib penghuni kuburan tersebut. Saat membuat batu nisan pada malam hari, Edi kerap melihat hantu.
Dia merasakan ada makhluk halus yang memperhatikan sekaligus mengawasi selama ia membuat batu nisan. Namun Edi berusaha memberanikan diri untuk menyelesaikan pekerjaannya sampai selesai meski rasa takut kadang mengintai. Kondisi ekonomi membuat Edi harus berani menjalankannya.