SimpleMan adalah seseorang warganet yang sering menuliskan cerita horor di jagat sosial media Twitter. Pada tahun 2019 lalu, SimpleMan pernah menceritakan kisah horor pendaki gunung yang mengalami gangguan gaib ketika sedang mendaki di sebuah gunung. Namun gunung tersebut dirahasiakan, meski kabarnya berada di Jawa Timur.
Dalam kisah nyata tersebut, dua pendaki disebutkan bernama Erik dan Damar. Kejadian itu terjadi pada sekitar tahun 2011 yang lalu. Erik dan Damar mulai mendaki gunung sekitar pukul 8 malam. Sejak awal memang keduanya diduga sudah melanggar pantangan karena mendaki lewat jalur yang tidak resmi.
Karena mendaki gunung pada malam hari, sudah pasti hawa-hawa mistis dan aura menyeramkan membuat bulu kuduk mereka berdiri. Di tengah perjalanan, Damar ingin buang air kecil. Bersamaan dengan hal itu, mereka mencium aroma bunga kamboja yang sangat wangi menyengat, Ternyata dari balik pepohonan muncul sosok kuntilanak.
Kemunculan kuntilanak seakan menjadi gerbang mistis di gunung tersebut. Sepanjang perjalanan mereka merasakan hal-hal ganjil. Belum lagi waktu istirahat tak juga muncul karena pos pendakian belum sampai. Perjalanan malam itu sangat aneh, meski biasa mendaki gunung di malam hari, malam itu terasa berbeda.
Akhirnya Erik dan Damar mengalami kelelahan dan memutuskan untuk berhenti dan mendirikan tenda. Ketika sedang mendirikan tenda di sebuah tanah yang cukup lapang, keduanya mendengar ada langkah kaki beberapa orang yang berjalan di dekat mereka. Tak hanya suara langkah kaki, mereka juga mendengar suara gamelan.
Setelah tenda terpasang, Erik dan Damar timbul rasa penasaran untuk mencari tahu asal suara langkah kaki dan suara gamelan. Ternyata ketika suara semakin keras, mereka melihat sekumpulan orang-orang yang berjalan sambil memanggul keranda jenazah. Erik dan Damar bingung dan timbul pertanyaan, kenapa memakamkan jenazah pada malam hari?
Yang bikin tambah seram kisah horor pendaki gunung itu adalah ketika orang-orang yang memanggul jenazah itu bukannya bersedih atau menangis malah terlihat bergembira. Orang-orang itu memainkan suara gamelan untuk mengiringi pemakaman. Saat Erik dan Damar masih menyaksikan prosesi pemakaman, tiba-tiba ada sesuatu yang mendekati mereka.
Sosok itu adalah seorang nenek tua dengan wajah menyeramkan. Nenek yang dianggap Erik dan Damar adalah penduduk di sekitar gunung itu mengatakan bahwa mereka sedang tersesat di sebuah kampung gaib. Kampung itu dikenal dengan nama Desa Gondo Mayit. Konon siapa pun orang yang terjebak di desa itu tidak akan pernah selamat.