Ngomongin soal hantu entah dari jaman batu sampai jaman modern tuh gak ada habisnya. Mereka para hantu itu seperti gak abis ide.
Kok gak habis ide? Ya dari zaman ke zama ada aja hantu yang menyesuaikan, dari hantu terbang sampai hantu naik kendaraaan.
Bicara soal hantu dengan kendaraan jadi ingat kisah bus hantu yang katanya melaju hanya 5 menit saja dari Banyuwangi ke Surabaya. OMG! Gimana kisahnya?
Jadi ceritanya begini gengs, ada kisah tentang seorang karyawan di sebuah pabrik roti di daerah Waru, Sidoarjo. Kebetulan dia baru saja mendapat pekerjaan disana, dia kos di sebelah timur Terminal Bungurasih. Setiap beberapa minggu sekali dia menyempatkan pulang ke kampung halamannya di Banyuwangi guna mengambil beberapa barang untuk dibawa ke Sidoarjo.
Untuk kembali ke Sidoarjo, ia biasanya menaiki bus dari Banyuwangi. Kebetulan ia seorang wanita, tidak disebutkan siapa namanya, tapi sebut saja namanya Winarti. Waktu itu Winarti sedang menunggu bus pada malam hari ditemani gerimis, Winarti menunggu bus arah Surabaya tepat dipinggir jalan raya yang jauh dari rumahnya.
Sebenarnya pihak keluarga sempat memberitahu Winarti agar jangan berangkat dulu. Kebetulan waktu Winarti berangkat adalah hari Jumat Legi, menurut beberapa kepercayaan masyarakat Jawa zaman dulu. Ketika malam Jumat Legi, seseorang dilarang untuk bepergian. Termasuk hari keramat selain Jumat Kliwon.
Setelah beberapa jam menunggu akhirnya muncul sebuah bus. Setelah bus berhenti, ia lantas naik ke dalam bus sambil membawa barang bawaannya, ternyata penumpangnya sudah lumayan banyak. Ia pun kemudian memilih duduk di bangku tengah yang kebetulan kosong, pukul 21.00 bus berangkat menuju Surabaya.
Awalnya dia tidak curiga saat naik bus tersebut, namun saat ia coba memperhatikan para penumpang yang lain. Ternyata mereka semua memakai baju berwarna putih, selain itu kepala mereka juga tertutup kain berwarna putih juga.
Meski sempat dibuat heran, Winarti tidak terlalu memikirkan hal tersebut. Ia pikir para penumpang mungkin sedang kelelahan dan mencoba untuk beristirahat. Tak lama kemudian kondektur bus medekatinya untuk menarik ongkos, namun anehnya sang kondektur tak mau melihat ke arah Winarti.