Ih Serem! Kisah Teror 'Wanita Setan', Incar Bayi Lewat Lagu Cicak-Cicak di Dinding

Ih Serem! Kisah Teror 'Wanita Setan', Incar Bayi Lewat Lagu Cicak-Cicak di Dinding

Kalau berbicara hal mistis, Indonesia memang dikenal memiliki banyak sekali ragam jenis hantu dari berbagai daerah. Nama dan jenisnya pun sesuai masing-masing daerah. Hantu-hantu tersebut bisa hanya sekadar iseng untuk mengganggu manusia tapi ada juga yang menyerang manusia sebagai tumbal atau mangsanya.

Seperti kisah, 'wanita setan' pemakan bayi yang belum lama ini ramai jadi perbincangan publik di Twitter. Utas atau thread tersebut diceritakan oleh pemilik akun @JeroPoint. Thread tersebut ditulis berdasarkam hasil risetnya melalui beberapa narasumber di sekitar lokasi kejadian kala itu.

"Thread ini saya susun padat berdasarkan hasil riset saya melalui beberapa narasumber lokal, hasil mediumisasi saya, dan Aksa yang mana mereka merupakan saksi mata dari peristiwa tersebut. Nama-nama dalam kisah ini saya samarkan untuk melindungi privacy narasumber," tulis @JeroPoint.

Peristiwa munculnya wanita setan pemakan bayi tersebut terjadi antara kurun waktu 1994-1997 di sebuah desa di Provinsi Jawa Barat.

Ilustrasi Makhluk Halus (Pikiran Rakyat)

Cerita bermula ketika salah satu rumah sakit mengalami peristiwa meningkatnya angka kematian bayi dan kehilangan ari-ari.

@JeroPoint menyebut, pada masa itu kebanyakan masyarakat akan lebih memilih melahirkan ke dukun beranak dibanding ke rumah sakit, karena biaya persalinan di rumah sakit jauh lebih mahal dan juga faktor jarak dari desa ke RS besar yang cukup jauh.

"Jadi pasien melahirkan di RS tidak seramai sekarang," katanya.

Namun hari itu, ada pasien yang harus melahirkan dengan metode operasi karena posisi bayi melintang atau sungsang.

"Pasien terus meraung kesakitan, bagaimana tidak? Sejak pagi dia masuk, sampai lepas waktu magrib masih belum mendapatkan instruksi tindakan operasi dari dokter," lanjutnya.

Diceritakan ada seorang perawat yang dikenal cukup sabar dan telaten bernama Siti dan seorang perawat cantik idaman RS yang pendiam dan memilih kesibukannya sendiri bernama Yati.

Kala itu, pasien mengeluh tidak kuat, dia meraung kesakitan dengan keras, namun dokter tak kunjung memberikan tindakan operasi. Siti pun sempat kewalahan.

"Teh, tolong saya sudah tidak kuat!" Keluh pasien.

"Sabar ya bu, kita tunggu dokter, ibu berbaring miring ke kiri," kata Siti.

Pasien tersebut pun kemudian berbaring menghadap Yati yang berdiri di sisi kiri. Namun, Yati malah berdiri diam dan menatap perut si ibu.

"Sus! Tolong dong! Masa diam Aja sih!" Protes pasien, karena kesal dengan respons Yati.

Yati masih tak bergeming, pasien itu terus meraung-raung kesakitan. Tak lama, Yati mulai menyanyikan lagu cicak-cicak di dinding dengan mengubah lirik di bait ketiga, kemudian hanya bersenandung di bait terakhir.

"Cicak-cicak di dinding, diam-diam me-ra-yap. Lahir seorang bayi. Hap! Hmmmmmmmm,"

Begitu bunyi lirik lagu yang dinyanyikan oleh Yati yang diceritakan oleh @JeroPoint.

Bukannya berhenti, Yati malah terus bernyanyi dan membuat si pasien semakin kesal.

Tak lama setelah lagu tersebut dinyanyikan banyak cicak merayap dari berbagai sisi di langit-langit kamar bersalin, cicak-cicak itu berkumpul merayap tepat di atas posisi sang pasien.

Pasien kalang kabut mengusir Cicak di perutnya, gerakan tubuhnya tak terkontrol. Yati hanya menyaksikan sembari tertawa kecil.

"Aaaaaaa!!! Cicak, cicak, tolong!!!!!" teriakan pasien itu terdengar keras sampai keluar ruangan.

Siti pun datang menghampiri dan bertanya kenapa pasien sampai berteriak cicak.

"Bu, ibu kenapa?" tanya Siti, lembut.

"Cicak sus, ini di .." jawaban pasien terpotong begitu melihat sudah tidak ada cicak di perutnya.

"Tadi di perut saya ada cicak banyak, sus," terang pasien yag kemudian merasakan nyeri tak tertahankan di perutnya.

Siti pun memeriksa kondisi pasien dan ternyata pembukaannya sudah lengkap, kepala bayi sudah terlihat. Sontak Siti memanggil rekan perawat lainnya untuk membantu, karena di luar dugaan pasien dapat melahirkan normal. Yati yang berdiri agak jauh dari pasien mengerjapkan mata seolah tersadar sesuatu.

Para perawat lain datang membantu, tetapi Yati justru malah keluar ruangan. Sudah biasa bagi perawat lain melihat Yati keluar Ruangan ketika pasien hendak melahirkan. Tidak ada yang mengetahui alasan pastinya, dan tak ada yang memprotes Yati.

Singkat cerita, usai persalinan, Siti membawa bayi itu ke luar ruangan untuk dibersihkan. Siti memasuki ruangan untuk memandikan bayi seorang diri, dia membersihkan bayi yang baru lahir itu, sementara perawat lain meneruskan penanganan pasien (menjahit).

Bayi yang semula menangis keras, tiba-tiba berhenti menangis. Bersamaan dengan itu, Siti mencium aroma melati, mulanya dia tak menghiraukan, tetapi lama-lama wangi itu berubah menjadi bau semerbak kemenyan.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"