Sinopsis Film Selepas Tahlil
Selepas Tahlil mengisahkan Saras (Aghniny Haque) dan Yudhis (Bastian Steel), yang hidupnya berubah drastis setelah ayah mereka, Hadi (Epy Kusnandar), meninggal dunia secara misterius. Namun kematian sang ayah bukanlah akhir. Tak lama setelah pemakaman, jenazah Hadi bangkit dan berjalan sendiri dari Surabaya menuju kampung halamannya di Lamongan.
Peristiwa ganjil ini menjadi awal dari teror supranatural yang membongkar rahasia keluarga yang kelam. Rupanya ada perjanjian gaib yang tak pernah ditepati, ilmu hitam yang diwariskan secara diam-diam, dan kutukan lama yang kini harus ditanggung oleh anak-anaknya.
Atmosfer film dibangun secara perlahan namun intens, dengan desain suara yang tajam, visual gelap yang menekan, dan ritme cerita yang menghantui. Selepas Tahlil tidak menawarkan horor sekadar karena “jump scare”, melainkan ketegangan yang tumbuh dari sesuatu yang terasa sangat mungkin terjadi, khususnya bagi penonton Indonesia yang akrab dengan cerita jenazah yang sulit dikubur karena ikatan ilmu hitam.
Di balik ketegangan dan kengerian, film ini juga menyelipkan kisah tentang luka batin keluarga yang lama dipendam. Relasi dingin antara ayah dan anak, keputusan yang disesali, serta beban warisan yang tidak diinginkan menjadi lapisan emosional yang memperkuat cerita.
Kombinasi Horor dan Drama Keluarga
Tak hanya menghadirkan suasana menyeramkan, Selepas Tahlil juga membawa penonton menyelami trauma keluarga dan luka emosional. Sosok ayah yang kembali dari kematian bukan hanya sekadar teror supranatural, tetapi simbol dari beban masa lalu yang belum terselesaikan.
Film ini menjadi salah satu horor Indonesia yang dinantikan karena menawarkan cerita yang menyentuh sekaligus menakutkan. Siapkan mental untuk menyaksikan perjalanan spiritual dan emosional yang mendebarkan di layar lebar.